Malaysia Kembali Perketat Perbatasan, PM Anwar: Tak Ada Diskriminasi
Kuala Lumpur, Beritasatu.com – Pemerintah Malaysia bersiap untuk perketat perbatasan di tengah kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19, namun tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasi negara mana pun, kata PM Anwar Ibrahim, Rabu (4/1/2022).
Dalam jumpa pers usai rapat kabinet mingguan, ia juga mengatakan kesehatan masyarakat menjadi perhatian utama pemerintah dan tidak akan tergantikan oleh pariwisata atau pertumbuhan ekonomi.
“Kami telah mengambil sikap untuk tidak mendiskriminasi negara mana pun karena jika kami melihat tingkat infeksi yang dikatakan tentang Tiongkok, kami tahu bahwa jumlah kematian di Amerika Serikat karena Covid-19 tinggi, dan negara lain juga.
“Kami mengambil langkah-langkah ini untuk menyelamatkan warga kami. Siapa pun yang masuk harus diawasi dan tunduk pada ketentuan yang sama,” kata perdana menteri.
Ada kekhawatiran di Malaysia atas perkiraan masuknya wisatawan Tiongok mulai akhir pekan ini.
PM Anwar mengatakan, bahwa ada 336.000 pengunjung dari Tiongkok tahun lalu, dengan mayoritas adalah wisatawan.
Dia mengatakan, pada bulan Desember tahun lalu, ada 53.000 pendatang dari Tiongkok.
“Tidak ada lonjakan infeksi yang dapat dikaitkan dengan negara mana pun. Ini tidak berarti kami mengendurkan aturan untuk negara mana pun, termasuk Tiongkok. Kami harus memantau sesuai dengan itu,” katanya.
“Kami tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan hanya karena banyaknya laporan. Jika kita melihat situasi global secara keseluruhan, masalahnya lebih kompleks,” imbuhnya.
Di tengah kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 di Tiongkok, Kementerian Kesehatan Malaysia mengatakan pada 30 Desember bahwa semua pengunjung yang memasuki Malaysia harus menjalani pemeriksaan suhu untuk demam.
Mereka yang ditemukan mengalami demam, bergejala atau telah menyatakan sendiri gejalanya kemudian akan dikirim ke pusat karantina atau ke otoritas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selain itu, mereka yang pernah ke Tiongkok dalam 14 hari terakhir setelah kedatangan mereka di negara tersebut harus menjalani tes antigen cepat.
Pada hari Senin, kementerian kesehatan menambahkan bahwa pihaknya siap memperketat pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari kebijakan perbatasan pandemi.
Sumber: CNA
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Lukas Enembe Ngotot Ingin ke Singapura Buat KPK Bertanya-tanya
Kabar Julian Nagelsmann Dipecat, Bayern Muenchen Masih Bungkam
6 Bahaya Tidur Setelah Sahur
Menteri Agama Tanggapi Patung Bunda Maria di Kulon Progo Ditutup Terpal
Pemerintah Minta Perusahaan Bayarkan THR Maksimal 18 April 2023
Cetak Gol dan Pamer Trofi Piala Dunia, Messi: Saya Selalu Impikan Momen Ini

Laba Summarecon Melejit, Target Harga Sahamnya Menggiurkan
41 menit yang laluASEAN Bigger Contributor to Global Economy Than EU: Official
42 menit yang laluNo Sectarian Issue over Virgin Mary Statue Wrapped in Tarpaulin: Police
35 menit yang laluB-FILES
Harga Cabai dan Ayam Potong di Kota Mataram Meroket


Sekilas mengenai Ganjar Mania Dibubarkan
Guntur Soekarno