Rabu, 22 Maret 2023

Iran Hukum Mati Mantan Wamen Pertahanannya dengan Tuduhan Mata-mata

Surya Lesmana / LES
Sabtu, 14 Januari 2023 | 13:58 WIB

Teheran, Beritasatu.com - Iran telah mengeksekusi warga Inggris berdarah Iran Alireza Akbari, setelah menjatuhkan hukuman mati atas tuduhan mata-mata Inggris. Demikian laporan kantor berita pengadilan Mizan pada Sabtu (14/1/2023),

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly pada hari Jumat menyatakan, Iran tidak boleh menindaklanjuti eksekusi Akbari, mantan wakil menteri pertahanan Iran.

Inggris menggambarkan hukuman mati itu bermotivasi politik dan menyerukan pembebasannya segera.

"Alireza Akbari, yang dijatuhi hukuman mati atas tuduhan korupsi di bumi dan tindakan ekstensif terhadap keamanan internal dan eksternal negara melalui spionase untuk dinas intelijen pemerintah Inggris... telah dieksekusi," kata Mizan dalam sebuah tweet.

Dia dituduh menerima uang 1.805.000 euro, 265.000 pound, dan US$50.000 untuk kegiatan mata-mata.

Dalam rekaman audio yang disiarkan oleh BBC Persia pada hari Rabu, Akbari mengatakan dia telah mengakui kejahatan yang tidak dia lakukan setelah penyiksaan yang ekstensif.

Media pemerintah Iran menyiarkan video pada hari Kamis yang mereka katakan menunjukkan bahwa Akbari berperan dalam pembunuhan tahun 2020 atas ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh, yang tewas dalam serangan tahun 2020 di luar Teheran yang pihak berwenang menyalahkan Israel pada saat itu.

Dalam video tersebut, Akbari tidak mengaku terlibat dalam pembunuhan itu, namun mengatakan seorang agen Inggris telah meminta informasi tentang Fakhrizadeh.

Media pemerintah Iran sering menyiarkan pengakuan tersangka dalam kasus-kasus yang bermuatan politik.

Reuters tidak dapat menetapkan keaslian video dan audio media pemerintah, atau kapan atau di mana mereka direkam.

Hubungan antara London dan Teheran telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena upaya untuk menghidupkan kembali pakta nuklir Iran tahun 2015 terhenti, di mana Inggris menjadi salah satu pihak.

Inggris juga mengkritik tindakan kekerasan Republik Islam terhadap protes anti-pemerintah, yang dipicu oleh kematian seorang wanita muda Iran-Kurdi dalam tahanan pada bulan September.



Sumber: CNA/Reuters

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1034072
1034071
1034070
1034069
1034067
1034068
1034066
1034065
1034061
1034063
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon