Rabu, 7 Juni 2023

Menaker: Bentrok Morowali Utara Dipicu Tuntutan Serikat Pekerja

Dwi Argo Santosa / DAS
Senin, 16 Januari 2023 | 21:14 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa bentrok Morowali Utara, tepatnya antarpekerja di perusahaan tambang nikel, PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dipicu tuntutan Serikat Pekerja Nasional (SPN).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ida Fauziah mengungkapkan, bentrok berbuntut pembakaran itu disebabkan terkait dengan permasalahan ketenagakerjaan yang dituntut oleh perwakilan SPN, di antaranya tuntutan soal keselamatan dan kesehatan kerja (K3), pengupahan, dan pemutusan hubungan kerja atau PHK.

Dengan demikian anggapan bahwa kerusuhan ini dipicu oleh keberadaan tenaga kerja asing tidaklah benar.

Ida Fauziyah meminta kerusuhan yang mengakibatkan sedikitnya 2 orang tewas itu agar diusut tuntas.

Kementerian Tenaga Kerja juga menyatakan akan menurunkan tim investigasi dari unsur pengawas ketenagakerjaan, mediator, dan pengantar kerja ke lokasi PT GNI.

Menaker: Bentrok Morowali Utara Dipicu Tuntutan Serikat Pekerja
Kerusuhan yang terjadi di PT GNI Morowali Utara.

"Tim Kemnaker akan terus melakukan pendampingan kepada Tim Pengawas Ketenagakerjaan Daerah untuk penanganan masalah permasalahan yang terjadi. Termasuk menyusun langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa," ujar Ida Fauziah dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (16/1/2023).

Seperti diberitakan, bentrok Morowali ini melibatkan karyawan di smelter nikel PT GNI, Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Dua kelompok pekerja yakni tenaga kerja asing bentrok dengan tenaga kerja lokal sejak Sabtu (14/1/2023) sore hingga malam.

Bentrokan sempat direkam oleh sejumlah pekerja dan kemudian tersebar di media sosial. Dalam video yang beredar, situasi bentrok makin panas hingga terjadi pembakaran pada malam hari terhadap beberapa alat berat di lokasi tambang.

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto menuturkan, keadaan kembali kondusif sekitar pukul 02.00 Minggu (15/1/2023) dini hari.

Berdasar data kepolisian, satu pekerja lokal dan satu pekerja asing tewas akibat bentrokan pada Sabtu (15/01/2022). Selain itu, terdapat sembilan orang yang mengalami luka parah yang saat ini sedang menjalani perawatan medis.

Pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menyatakan tengah mengusut tewasnya dua karyawan tersebut.

"Kami segera melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa yang meninggal dan kenapa bisa meninggal dunia. Saya akan lakukan penyelidikan," kata Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Minggu (16/1/2023).

Rudy menambahkan bahwa, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan perusahaan untuk mengakomodasi semua tuntutan karyawan sehingga tak ada yang dirugikan.

Aparat kepolisian telah mengamankan 70 orang yang diduga sebagai provokator dan pelaku pembakaran peralatan sekitar pabrik.



Sumber: ANTARA

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Bagikan

BERITA TERKINI

Gugatan CES ke Binance Tekan Harga Bitcoin ke US$ 25.000

EKONOMI 12 menit yang lalu
1049529

Kolaborasi dengan Musisi Tradisional, Yura Yunita Gelar Konser Tutur Batin

LIFESTYLE 14 menit yang lalu
1049553

Polda Lampung Selamatkan 24 Calon PMI yang Akan Dikirim ke Timur Tengah

NUSANTARA 16 menit yang lalu
1049568

Tingkatkan Pelayanan Publik Melalui Inovasi Bisnis Sosial

EKONOMI 17 menit yang lalu
1049531

One Championship: Juara BJJ Kade Ruotolo Pernah Hampir Celaka Saat Surfing

SPORT 26 menit yang lalu
1049558

Hutama Karya Garap Tiga Proyek Jalan Tol Waskita Karya

EKONOMI 27 menit yang lalu
1049526

Antusias Lihat Messi dkk, PSTI Minta Suporter Tetap Dukung Indonesia

SPORT 39 menit yang lalu
1049528

Tayang Sehari Setelah Ultah Jakarta, Ini Laga Lengkap One Friday Fights 22

SPORT 45 menit yang lalu
1049554

KNP Jabar Terus Galang Dukungan untuk Ganjar Presiden 2024

NUSANTARA 3 jam yang lalu
1049512

Dapat Dukungan Rakyat Suriname, Regian Eersel Termotivasi Taklukkan Menshikov

SPORT 3 jam yang lalu
1049492
Loading..