Anwar Ibrahim Minta PNS Malaysia Berani Hadapi Pejabat yang Langgar Aturan
Putrajaya, Beritasatu.com - Perdana Menteri Anwar Ibrahim meminta pegawai negeri atau para PNS Malaysia untuk berani bicara menentang tindakan pejabat yang dianggap melanggar aturan.
Dalam pidato bulanannya kepada para PNS Malaysia di Departemen Perdana Menteri pada Senin (16/1/2023), Anwar Ibrahim mengatakan pegawai negeri harus bertindak sebagai check and balance dan berani bicara menentang tindakan yang mungkin melanggar hukum.
Dia mengatakan, tidak ada menteri di kabinetnya, bahkan termasuk dirinya, yang boleh luput dari pengawasan.
“Di Kementerian Keuangan banyak berkas yang meragukan. Mudah menyalahkan petugas. Tapi kalau ada instruksi dari menteri atau bahkan perdana menteri, tentu pejabat akan mematuhinya,” kata Anwar Ibrahim, yang juga menteri keuangan.
Dia menambahkan: “Tetapi sekarang saya telah memberikan instruksi yang jelas bahwa jika ada perintah atau kebijakan yang datang dari perdana menteri sendiri yang bertentangan dengan hukum, saya harus diberitahu tentang masalah tersebut”.
"Ini berlaku untuk pejabat saya dan juga mereka dari kantor wakil perdana menteri atau menteri lainnya juga."
Anwar Ibrahim menekankan, Malaysia “tidak dapat berhasil sebagai sebuah bangsa” jika ada kebocoran dari administrasi.
Seperti dikutip Bernama, sebelumnya ada kontrak yang dibuat dengan komisi yang terlalu tinggi, atau dengan harga yang tidak wajar.
“Seperti yang saya sebutkan, kontrak dengan komisi yang terlalu tinggi atau harganya tidak wajar. Saya tidak menuding siapa pun. Itu fakta. Anda tidak bisa berhasil sebagai bangsa jika ada begitu banyak kebocoran," katanya.
Pada saat yang sama, Anwar Ibrahim mengatakan bahwa pegawai negeri dan anggota kabinetnya harus bekerja untuk mengimplementasikan perubahan dalam pemerintahan nasional.
Dalam pidatonya pada hari Senin, ia juga menekankan bahwa meskipun sistem telah dikonsolidasikan selama beberapa dekade, “harus ada keinginan untuk membawa perubahan”.
“Kita tidak boleh membiarkan budaya kepuasan menghambat kita,” katanya seperti dikutip The Star.
Dalam pidato pertamanya kepada PNS Malaysia setelah dilantik sebagai perdana menteri pada 24 November, Anwar Ibrahim menyatakan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinannya tidak akan membiarkan kebocoran keuangan dan korupsi.
“Kita harus mengembalikan citra aparatur sipil negara yang sudah tercoreng. Ini hanya bisa dilakukan melalui perubahan,” katanya, menurut Free Malaysia Today.
Sumber: CNA/Bernama
Saksikan live streaming program-program BTV di sini