Kasus Kematian Covid-19 Tiongkok Diprediksi Capai 36.000 per Hari Selama Imlek

Shanghai, Beritasatu.com - Airfinity, sebuah perusahaan riset independen di Inggris memperkirakan, kasus kematian Covid-19 di Tiongkok akan mencapai puncaknya sekitar 36.000 kematian per hari selama liburan Tahun Baru Imlek.

Diketahui, para pejabat Tiongkok mengatakan, hingga Rabu (18/1/2023), sekitar480 juta orang telah bepergian ke seluruh negeri sejak 7 Januari, meningkat 54 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Airfinity, sebuah perusahaan peramalan independen, memperkirakan kematian harian akibat Covid-19 di Tiongkok akan mencapai puncak sekitar 36.000 kematian per hari selama liburan Tahun Baru Imlek.

Presiden Tiongkok, Xi Jinping membela strategi kebijakan ketatnya. Pada hari Rabu, ia bersikeras bahwa kebijakan nol-Covid telah menjadi "pilihan yang tepat" dan telah memungkinkan negara untuk melawan beberapa wabah.

Tiongkok pada hari Sabtu melaporkan, hampir 60.000 kematian terkait Covid-19 hanya dalam waktu sebulan, jumlah korban besar pertama yang dirilis oleh pihak berwenang sejak pembatasan dilonggarkan.

Tetapi dengan pengujian wajib yang ditiadakan bulan lalu, statistik resmi diyakini tidak lagi mencerminkan skala wabah secara akurat .

Airfinity juga memperkirakan, lebih dari 600.000 orang telah meninggal akibat penyakit tersebut sejak Tiongkok meninggalkan kebijakan nol-Covid.

Perusahaan riset yang berbasis di Inggris mengatakan modelnya didasarkan pada data dari provinsi regional Tiongkok sebelum perubahan pelaporan infeksi diterapkan, dikombinasikan dengan tingkat pertumbuhan kasus dari negara-negara bekas nol-Covid lainnya ketika mereka mencabut pembatasan.

Sumber: AFP

Saksikan live streaming program-program BTV di sini