Cakupan Imunisasi Rendah Jadi Pemicu Terjadinya KLB Campak
Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan penyebab terjadinya peningkatan kasus campak karena cakupan imunisasi rendah pada masa pandemi Covid-19.
“Cakupan imunisasi campak rendah pada tahun 2022 maupun program kejar imunisasi cakupan hanya 72% dari target 95% malah di luar Jawa dan Bali hanya satu provinsi yang mencapai 95%, yang lainnya hanya 50-60% cakupannya,” kata Nadia saat dihubungi Beritasatu.com, Senin (23/1/2022).
Nadia menuturkan, rendahnya cakupan imunisasi campak ini karena masyarakat masih ragu-ragu dengan imunisasi, sehingga mereka takut membawa anaknya ke fasilitas kesehatan (faskes) atau posyandu karena takut terinfeksi Covid-19 dan termakan hoax.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 3.341 kasus campak sepanjang 2022 yang tersebar di 31 provinsi. Jumlah ini meningkat 32 kali lipat dibandingkan tahun 2021.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine mengatakan, sebanyak 55 daerah di 34 kabupaten/kota mengumumkan penyebaran kasus campak sebagai kejadian luar biasa (KLB) campak.
"Kenaikan kasus campak di tahun 2022 terjadi karena target imunisasi rutin untuk anak-anak tidak dapat tercapai selama 2 tahun berturut-turut pada 2020-2021," jelas Prima, dalam konferensi pers di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Menkes Sebut Tanggung Jawabnya Terganjal Wewenang Kesehatan
Emiten Gencar Tebar Dividen, IHSG Diproyeksi Menguat
Sambut Ramadan, Keju Kraft Hadirkan Menu Sehat Bernutrisi
Bapanas Pastikan Stok dan Harga Bahan Pangan Terkendali
BCA Tebar Dividen Tunai, Catat Jadwal Pembagiannya
Harga Minyak Dunia Rebound Usai Penguatan Bursa Saham AS
Jadi Keyboardist, Once Mekel Duet Bersama Reza Artamevia
