Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan bahaya stunting pada anak demi membangun keluarga yang berkualitas. Ia menyampaikan, stunting berdampak pada rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan munculnya penyakit-penyakit kronis pada anak.
Selain mengingatkan bahaya stunting pada anak, Jokowi ingin semua pihak untuk saling bekerja sama menuntaskan permasalahan stunting di Indonesia.
"Target (stunting) 14 persen di 2024 harus kita bisa capai. Saya yakin dengan kekuatan kita bersama semuanya bergerak, angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai asal semuanya bekerja bersama-sama. karena kita kalau di ASEAN masih di tengah-tengah. Ini nanti kalau sudah masuk ke 14 persen baru kita berada di bawahnya Singapura sedikit," ungkap Jokowi saat Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Gedung BKKBN, Rabu (24/1/2023).
Jokowi pun menyampaikan persentase stunting tertinggi terjadi di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tenggara. Namun, secara jumlah angka terjadi di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten.
Baca selanjutnya
Baca Juga: Prevalensi Stunting di Indonesia Turun Jadi 21,6%
"Tugas BKKBN adalah ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com