BMKG: El Nino Bakal Terjadi di Indonesia, Ini Dampaknya
Maria Fatima Bona / YUD
Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan Indonesia berpeluang 50% mengalami El Nino pada periode bulan Juni-Agustus 2023.
Ia menjelaskan, El Nino menyebabkan dampak kekeringan di sejumlah wilayah karena curah hujan berkurang. Kendati begitu, Dwikorita mengatakan El Nino 2023 diprakirakan lemah.
“Itu ada 50% peluang mengalami El Nino lemah, jadi dampaknya kekeringan karena curah hujan berkurang,” kata Dwikorita acara konferensi pers daring bertemakan; “Pantauan Kondisi Cuaca dan La Nina”, Jumat (27/1/2023).
Kendati demikian, Dwikorita menuturkan, tetapi harus mengantisipasi terjadinya kekeringan yang kemungkinan akan terjadi hingga September 2023.
BACA JUGA
BMKG Ingatkan Pemda Waspada KarhutlaSelanjutnya, Dwikorita menjelaskan El Nino dapat terjadi karena ada aliran massa udara basah dari wilayah Indonesia ke Samudra Pasifik, sehingga Indonesia menjadi kering.
“Artinya di wilayah Indonesia ini kehilangan massa udara basah yang artinya berkurangnya curah hujan tetapi intensitas masih lemah jadi ada potensi lebih kering dari tiga tahun terakhir,” paparnya.
Untuk itu, lanjut Dwikorita, tetap perlu mengantisipasi menghadapi La Nino ini, karena masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi musim kemarau basah.
Sumber: BeritaSatu.com