Vaksinasi Booster ke-2 Gratis, Epidemiolog: Susun Regulasi Kesehatan
"Kondisi pengendalian pandemi di Indonesia dalam status terkendali dengan indikator-indikator menunjukkan angka yang baik, dengan catatan tes kita rendah sejak 10 bulan terakhir, tapi terutama Omicron dengan berbagai subvariannya memang dikenal sejak awal tidak virulen, tidak ganas," tutur Masdalina.
Menurut dia, booster vaksin adalah vaksin tambahan yang diberikan setelah dosis utama vaksin diberikan. Fungsinya adalah mendorong atau stimulus peningkatan antibodi pada masyarakat yang terbukti lemah. Padahal, dalam beberapa kali sero survei, diketahui antibodi masyarakat sangat tinggi.
"Nah, ini akar permasalahannya. Beberapa kali sero survei, pengumpulan data, statemen pemerintah antibodi kita tinggi dengan jumlah antibodi sangat tinggi sekali. Mengapa kebijakannya malah booster di saat cakupan vaksin utama kita masih rendah, target belum tercapai hingga kini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Masdalina mengatakan cakupan vaksinasi dua dosis Indonesia masih 63,4%. Menurut dia, angka itu belum menyentuh 70% sebagai target pemerintah yang harus dicapai pada Desember 2021. Bahkan cakupan vaksinasi Indonesia terburuk kedua setelah Myanmar.
"Kalau di Asean terburuk ketiga setelah Myanmar dan Timor Leste, mengapa bukan itu yang menjadi prioritas lebih dulu," tegasnya.
Karena itu, Masdalina menilai tidak perlu ada kebijakan tambahan terkait vaksinasi. "Tidak perlu ada kebijakan tambahan, selama varian yang beredar tidak virulen atau ganas. Semua dapat beraktivitas seperti biasa. Tidak perlu 'kegenitan' politis seolah-olah itu penting padahal itu menjadi excessive policy, berlebihan," pungkasnya.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini