Sekjen PBB Kutuk Serangan Bom di Masjid Pakistan yang Tewaskan 61 Orang
New York, Beritasatu.com – Sekjen PBB António Guterres mengutuk serangan bom di masjid di markas polisi Pakistan di Kota Peshawar yang menewaskan 61 orang dan melukai 150-an lainnya pada Senin (30/1/2023).
"Sangat menjijikkan bahwa serangan seperti itu terjadi di tempat ibadah."
Diketahui, ledakan bom di masjid markas polisi terjadi beberapa saat salat Ashar dimulai.
Taliban Pakistan membantah terlibat setelah klaim awal oleh salah satu komandannya.
Namun diketahui, kelompok itu mengakhiri gencatan senjata pada November, dan kekerasan terus meningkat sejak itu.
Pada bulan Desember, serangan terjadi yang menargetkan sebuah kantor polisi yang menyebabkan kematian 33 militan.
Sebuah video yang beredar di media sosial dan diverifikasi oleh BBC menunjukkan bahwa setengah dari tembok runtuh. Masjid itu ditutupi batu bata dan puing-puing saat orang-orang memanjat puing-puing untuk melarikan diri.
Beberapa jam setelah ledakan, BBC News menyaksikan sebuah fasilitas yang penuh dengan korban luka, banyak yang masih mengenakan seragam polisi.
Beberapa korban ditutupi krim luka bakar, kulit mereka merah karena luka bakar akibat ledakan. Yang lain mengalami patah tulang karena tertimpa puing-puing yang berjatuhan.
Seorang pria mengatakan dia masih tidak bisa mendengar akibat dari ledakan itu. Pria lain mengatakan dia telah diselamatkan setelah terjebak di bawah reruntuhan selama hampir satu jam.
Pada Maret lalu, Peshawar juga menjadi sasaran pengeboman lain , yang menewaskan puluhan orang di sebuah masjid Muslim Syiah di negara mayoritas Muslim Sunni.
Di ibu kota Islamabad, polisi mengeluarkan peringatan tinggi dan mengatakan keamanan di semua pintu masuk dan keluar kota telah ditingkatkan.
Sumber: BBC News
Saksikan live streaming program-program BTV di sini