Bermaksud Serang Sejumlah Sasaran di Singapura, Pelajar Pendukung ISIS Ditahan
Singapura, Beritasatu.com – Seorang pelajar Singapura berusia 18 tahun ditangkap berdasarkan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA), setelah dia berencana menyerang sejumlah sasaran di Singapura, termasuk kamp tentara dan kuburan di sebuah masjid.
Muhammad Irfan Danyal Mohamad Nor adalah seorang pelajar pendukung ISIS yang menjadi radikal oleh propaganda online dan bermaksud melakukan perjalanan ke luar negeri untuk aksi kekerasan bersenjata.
Dia bertindak sendiri dan tidak ada indikasi dia berhasil merekrut atau meradikalisasi orang lain, kata Departemen Keamanan Dalam Negeri (ISD) dalam rilis media, Rabu (1/2/2023).
Irfan, yang ditahan pada bulan Desember, berada dalam radar pihak berwenang, kata Menteri Dalam Negeri dan Hukum K Shanmugam.
Siswa pascasekolah menengah itu mulai menonton video YouTube pada tahun 2020 oleh pengkhotbah ekstremis asing seperti Zakir Naik, yang dilarang memasuki Singapura sejak 2014.
Dia juga berpartisipasi dalam diskusi di platform media sosial di mana dia terpapar propaganda oleh Negara Islam.
Pada 9 Agustus tahun lalu, Hari Nasional Singapura, Irfan menancapkan bendera buatan sendiri di Pulau Coney berdasarkan bendera kelompok teroris yang terkait dengan Al-Qaeda, Hayat Tahrir al-Sham.
Dia mengklaim bahwa tindakan tersebut melambangkan dimulainya kekhalifahannya sendiri, yang dia beri nama “Negara Islam Singhafura”.
Di hari yang sama, dia mengunggah gambar bendera di akun media sosialnya, mendorong orang lain untuk bergabung dengan kekhalifahannya. Pada bulan Oktober, dia yakin akan legitimasi ISIS dan memutuskan untuk pergi ke luar negeri untuk melakukan kekerasan bersenjata.
Sebelum berangkat ke luar negeri, Irfan membeli pisau dari minimarket pada Agustus tahun lalu.
Menurut ISD, rencananya adalah untuk menikam dan membunuh “kafir” di lorong-lorong gelap dan mengambil barang-barang pribadi mereka sebagai rampasan perang untuk pasukan terorisnya. Kafir, dalam pandangannya, termasuk non-Muslim, Muslim Syiah dan Muslim Sufi.
Sumber: CNA
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan