Kemenkes: Kanker Masih Sebabkan Kematian Tertinggi di Dunia
Maria Fatima Bona / YUD
Jakarta, Beritasatu.com - Hari Kanker Sedunia akan diperingati pada, Sabtu (4/2/2023) mendatang. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa kanker masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Tercatat, ada 10 juta kematian akibat kanker pada tahun 2020.
Adapun jumlah kanker baru di dunia paling banyak disumbangkan oleh kanker payudara sebanyak 2.261.415 dengan jumlah kematian ada 654.956 kasus. Maxi menyebutkan hampir 70% akibat kanker terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
“Tentu ini sangat disayangkan karena sesungguhnya menurut penelitian bahwa 30%-50% kematian akibat kanker sesungguhnya masih bisa dapat dicegah,” kata Maxi pada acara temu media peringatan “Hari Kanker Sedunia 2023" yang bertemakan; “Close the Caregap”, secara daring pada Kamis (2/2/2023).
Maxi menuturkan Kemenkes saat ini tengah melakukan berbagai upaya untuk mencegah kematian akibat kanker yang dilakukan dengan cara menghindari faktor risiko dengan cara deteksi dini secara berkala.
Dikatakannya berdasarkan data Kemenkes tahun 2020, kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan dua kanker terbanyak dengan jumlah 65.858 kanker payudara dan 36.633 kanker leher rahim.
Menurut Maxi, tingginya angka kanker payudara dan leher rahim ini menjadi beban biaya kesehatan. Pasalnya, berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (BPJS) tahun 2020 menyebutkan kanker merupakan penyakit dengan pembiayaan terbesar yaitu sekitar Rp 3,5 triliun.
“Di samping masalah biaya tentu merupakan masalah dampak sosial yang bisa ditimbulkan. Jadi orang yang kena kanker banyak yang jual harta,” papar Maxi.
Untuk itu, Maxi menuturkan memperingati Hari Kanker Sedunia 2023 menjadi momentum bersama bahwa kanker masih menjadi masalah harus segera diatasi. Untuk itu, kanker merupakan salah satu program prioritas dalam transformasi kesehatan yang dilaksanakan Kemenkes dengan memperluas imunisasi atau vaksin Human Papiloma Virus (HPV) kepada anak perempuan di sekolah dasar (SD).
“Tentu melakukan penguatan pada pelayananan promotif dan preventif khusus kanker leher rahim sudah mulai dengan program vaksin HPV dan akan diperluas untuk imunisasi sehingga pada anak-anak perempuan di sekolah dasar dengan melakukan imunisasi HPV,” ucapnya.
Sumber: BeritaSatu.com