Menko Airlangga Apresiasi Progres Konstruksi Smelter Manyar
Gresik, Beritasatu.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto optimis bahwa konstruksi smelter Manyar milik PT Freeport Indonesia (PTFI) akan rampung tepat waktu pada Desember 2023. Airlangga, didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, melihat langsung kemajuan konstruksi smelter Manyar dalam kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur, pada Kamis (2/02).
Dalam paparannya, Airlangga menilai PTFI mampu memastikan keberlangsungan proyek hingga selesai.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras PTFI dalam mengejar target konstruksi smelter Manyar yang kini telah mencapai 51,7 persen sesuai kurva-S yang disetujui pemerintah. Progres ini merupakan capaian luar biasa yang dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain, terlebih mengingat proyek smelter Manyar memiliki komposisi tenaga kerja Indonesia hingga 98 persen,” ungkapnya.
Airlangga kemudian menjelaskan bahwa smelter Manyar perlu melalui proses pre-commissioning dan commissioning sebelum dapat beroperasi penuh layaknya pabrik-pabrik lain. Tahap pre-commissioning dan commissioning akan memastikan seluruh fasilitas berfungsi tanpa kendala, dan memakan waktu sekitar lima bulan sebelum beroperasi pada Mei 2024.
“Kami pastikan pembangunan smelter dapat memenuhi target linimasa kurva-S yang telah disetujui pemerintah. Kami terus secara intensif berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam mengupayakan akselerasi perampungan smelter Manyar,” ujar Presiden Direktur PTFI Tony Wenas dalam kesempatan yang sama.
Selain fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga, smelter Manyar akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti Precious Metal Refinery (PMR). Fasilitas PMR berfungsi untuk mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas dan perak.
Fasilitas tersebut diproyeksikan mampu menghasilkan rata-rata 35 ton hingga maksimal 60 ton emas per tahun.
“Fasilitas pendukung PMR memungkinan proses produksi emas dari hulu ke hilir di dalam negeri yang akan memberikan nilai tambah bagi neraca perbankan Indonesia,” tambah Airlangga.
Pembangunan smelter Manyar hingga akhir Desember 2022 telah mengeluarkan biaya investasi sebesar US$ 1,63 miliar atau setara Rp 25 triliun rupiah dari nilai total investasi sebesar US$ 3 miliar atau setara dengan Rp 45 triliun. Smelter Manyar dengan desain single-line terbesar di dunia ini akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dmt dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Jokowi Tunggu Laporan Erick Thohir soal Potensi Sanksi FIFA
Minggu Depan, Jokowi Lantik Menpora dan Kepala BNPT Baru
Man City vs Liverpool: Prediksi, Taktik, dan Perkiraan Susunan Pemain
Peringatkan Rafael, KPK: Kooperatif pada Proses Penyidikan
Azas Tigor: Mudik Gratis demi Keselamatan dan Bantu Masyarakat
Laba Bersih Blue Bird Naik 45 Kali Lipat TembusRp 358,35 Miliar
Petugas Damkar Jaksel Evakuasi Handphone dari Gorong-Gorong
Teten: Bukan Gertak Sambal, yang Kita Lawan Impor Pakaian Bekas Ilegal
