Senin, 27 Maret 2023

Kendala Penanganan Kanker, Menkes: Masuknya Ahli dan Informasi Belum Mulus

Vinnilya Huanggrio / WIR
Jumat, 3 Februari 2023 | 14:50 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti kendala penanganan kanker yang ada di Indonesia. Sebagai pembunuh nomor tiga dengan kenaikan jumlah pasien yang paling cepat dari waktu ke waktu, pengendalian kanker perlu ditingkatkan kualitasnya.

“Ada keterbatasan di sistemnya kita, karena kadang-kadang masuknya dokter ahli atau masuknya informasi baru masih belum mulus masuk ke Indonesia,” tutur Budi Gunadi Sadikin kepada awak media di Auditorium Rumah Sakit Dharmais pada Jumat (3/2/2023).

Hal lain yang menjadi faktor penghambat dari penanganan kanker di Tanah Air adalah faktor pengetahuan dan sumber daya manusia.

Menurut Presiden Direktur RS Dharmais Soeko Werdi Nindito, faktor psikososial juga memengaruhi pencegahan kanker dalam masyarakat. Imbauan deteksi dini seringkali tidak efektif.  Sebagian besar masyarakat baru mau berobat ketika kankernya sudah berada pada stadium akhir, padahal ini adalah hal yang keliru.

Soeko menambahkan deteksi dini penyakit kanker sangat penting, karena jika terlambat peluang untuk bertahan sangat rendah. Namun jika kanker dapat diketahui dini, peluang untuk bertahan cukup tinggi. Di sisi lain, orang Indonesia saat ini sudah jauh teredukasi. 

Oleh sebab itu, Budi menyampaikan dengan dukungan Kemenkes sekarang melalui RS Dharmais sebagai implementing unit bekerja sama dengan The University of Texas MD Andersen Cancer Center. Kemenkes akan memastikan dokter-dokter ahli dan teknologi-teknologi baru segera masuk ke Indonesia dalam upaya pengendalian kanker.

“Indonesia perlu membuka diri dengan institusi-institusi cancer terbaik di dunia dan MD Andersen is one of the best cancer institution in the world. Supaya itu tadi, supaya kualitas layanan cancer kita bisa ditingkatkan dengan cepat,” jelas Budi.

“Intinya adalah harus ada transfer knowledge dan transfer teknologi antara MD Anderson dengan RS Dharmais,” tambah dia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mewujudkan kerja sama dengan The University of Texas MD Andersen Cancer Center melalui penandatanganan Momerandum of Understanding (MOU) pada Jumat (3/2/2023) dalam upaya untuk deteksi kanker sejak dini.

Kolaborasi tersebut melibatkan Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai implementing unit daripada Kemenkes. Setidaknya ada empat hal utama yang akan diperkuat oleh Kemenkes, RS Dharmais dan MD Anderson di program pengendalian kanker yang komprehensif, yakni pelayanan, pendidikan atau pelatihan, penelitian dan data.



Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1034776
1034775
1034769
1034772
1034770
1034767
1034764
1034766
1034765
1034762
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon