Menkes Sebut Kanker Jadi Penyakit Pembunuh Nomor Tiga di Indonesia

Jumat, 3 Februari 2023 | 15:37 WIB
Maria Fatima Bona / WIR
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menghadiri acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara RS Dharmais dan The University of Texas MD Anderson Cancer Center di Rumah Sakit Kanker RS Dharmais, Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kanker menjadi penyakit pembunuh nomor tiga di Indonesia. Untuk itu, Indonesia perlu membuka diri untuk bekerja sama dengan institusi kanker terbaik dunia, supaya kualitas layanan kanker di Tanah Air bisa ditingkatkan.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais menjalin kerja sama dengan The University of Texas MD Anderson Cancer Centre untuk melakukan meningkatkan kualitas layanan kanker di Indonesia.

“Kerja sama ini harus ada transfer pengetahuan dan teknologi antara MD Anderson Cancer Centre dengan RS Kanker Dharmais,’’ kata Budi pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara RS Dharmais dan The University of Texas MD Anderson Cancer Center di Rumah Sakit Kanker RS Dharmais, Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Sebagaimana diketahui, Rumah Sakit Kanker Dharmais ditunjuk oleh Kemenkes untuk menjadi pelaksana kerja sama tersebut karena Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai National Cancer Center Indonesia telah bekerja sama dengan National Cancer Center (NCC) di berbagai negara.

Selain itu, Rumah Sakit Kanker Dharmais telah menjadi pengampu nasional jaringan kanker untuk pengembangan layanan kanker, pelatihan dan pendidikan para ahli kanker di Indonesia

Budi menuturkan Kemenkes akan mendukung kerja sama tersebut dengan melonggarkan kebijakan terkait masuknya dokter asing hingga transfer teknologi dan pengetahuan serta lainnya.

“Dukungan kita sekarang Kemenkes, kita memastikan bahwa dokter- dokter ahli, teknologi- teknologi baru selama itu didukung institusi terkemuka seperti MD Anderson Cancer Center kita harusnya welcome,” ucapnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Dharmais Cancer Hospital, Soeko Werdi Nindito mengatakan ada empat hal yang menjadi fokus dari rumah sakit kanker yakni tentang pelayanan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan data.

Adapun kerja sama dilakukan dengan The University of Texas MD Anderson Cancer Center di Rumah Sakit Kanker RS Dharmais meliputi; Pertama, perencanaan dan pelaksanaan pengendalian kanker.

Kedua, dukungan pelatihan, pendidikan dan peningkatan kapasitas. Ketiga, kunjungan fakultas, cendekiawan, dan administrator.

Keempat, organisasi konferensi bersama, simposium, atau pertemuan ilmiah. Kelima, sistem rujukan pasien dari Indonesia ke MD Anderson di Houston, Texas dari MD Anderson ke Indonesia termasuk ke Dharmais National Cancer Center.

Keenam, kolaborasi pada program telemonitoring Proyek ECHO berkoordinasi dengan ECHO Institute di University of New Mexico.

"Jadi bagaimana nanti RS Kanker Dharmais bagian dari unit dari Kementerian Kesehatan untuk pelayanan kanker bekerja sama dengan MD Anderson. Kita akan menguatkan kerja sama ini," ucapnya.

Soeko menuturkan program yang sudah dimiliki Indonesia dalam penanganan kanker akan dikolaborasikan dengan MD Anderson.

“Jadi jangan pintar sendiri. Kita belajar juga dari luar, orang- orang yang sudah mempunyai pengalaman atau punya kemampuan lebih daripada kita,” ucapnya.

Sementara itu, Executive Director of Global Oncology, MD Anderson, Kathleen Schmeler mengatakan pihaknya menyambut baik kolaborasi dengan Indonesia. Pasalnya, hal tersebut merupakan tantangan karena Indonesia negara kepulauan sehingga sulit dijangkau.

“Kami sangat senang berpartisipasi di sini untuk bekerja bersama sharing pengetahuan dan juga menjalankan project ECHO (Extension of Community Healthcare Outcomes),” pungkasnya.



Sumber: BeritaSatu.com

Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI