Indonesia Diyakini Mampu Kembali Gaet Myanmar Aktif di ASEAN
Sella Rizky / YUD
Jakarta, Beritasatu.com - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Profesor Hikmahanto Juwana meyakini dengan Indonesia menjadi ketua ASEAN pada tahun ini dapat mengajak Myanmar aktif kembali dalam keanggotaan ASEAN di tengah konflik di negara tersebut.
Menurutnya, Indonesia sebagai ketua ASEAN bisa mengajak negara lain baik negara di luar ASEAN untuk menyelesaikan sejumlah konflik yang terjadi di Ukraina, Myanmar, dan negara adidaya yang tengah berkompetisi yaitu Amerika Serikat dan China.
"Yang penting untuk dilakukan oleh Indonesia adalah ASEAN harus bisa menyelesaikan masalah yang ada di ASEAN. Nah ini khususnya yang berkaitan dengan Myanmar," ucap Hikmahanto Juwana saat wawancara via daring dengan BTV, Kamis (2/2/23).
Hikmahanto menyampaikan ada dua isu di Myanmar yang tengah menjadi perhatian. Pertama, permasalahan muslim Rohingya. Kedua, permasalahan aksi junta militer Myanmar dengan masyarakat Myanmar.
"Nah untuk dua hal ini Indonesia bisa melakukan langkah-langkah mengatasnamakan keketuaan ASEAN sehingga bisa menyelesaikan masalah khusus untuk junta militer dan rakyat Myanmar," ujar Hikmahanto.
Dikatakan Hikmahanto, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi akan membentuk Kantor Utusan Khusus atau The Office of Special Envoy di Kementerian Luar Negeri. Kantor Utusan Khusus itu nanti akan menjalankan mandat 5 poin konsesus untuk membantu Myanmar keluar dari krisis politik.
"Diharapkan bahwa 5 poin yang sudah dirumuskan oleh ASEAN ini bisa dilaksanakan dengan pihak Myanmar," kata Guru Besar Hukum Internasional UI itu.
Pihak dari The Office of Special Envoy diharapkan dapat berkunjung ke Myanmar untuk mendengarkan keluhan kedua pihak yang tengah berkonflik. Hikmahanto juga berharap pemilu di Myanmar dapat terlaksana dan disepakati semua pihak.
"kalau perlu relawan yang mengawasi pemilu di Myanmar adalah mereka-mereka dari negara ASEAN," pungkasnya.
Sumber: BeritaSatu.com