Tiongkok Tuduh Politisi dan Media AS Bikin Gaduh Soal Balon Mata-mata
Shanghai, Beritasatu.com – Kemenlu Tiongkok pada Sabtu (4/2/2023) menyatakan, terjadi insiden force majeure yang membuat benda terbang Tiongkok berada di wilayah Amerika Serikat, dan politisi serta media AS membuat panas situasi untuk mendiskreditkan Tiongkok dengan pernyataan balon mata-mata.
Amerika Serikat, mengatakan benda itu adalah balon mata-mata yang dicurigai telah melakukan "pelanggaran yang jelas" terhadap kedaulatan AS, dan menunda kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Tiongkok yang semula dijadwalkan dimulai pada hari Jumat (3/2/2023).
"Tiongkok selalu mematuhi hukum internasional dengan ketat dan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua negara," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan, Beijing dan Washington belum mengumumkan kunjungan Blinken dan bahwa "pengumuman AS adalah masalah mereka sendiri dan kami menghormati itu".
Kemenlu Tiongkok mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa Wang Yi, direktur Komisi Pusat Luar Negeri Tiongkok, telah berbicara dengan Blinken melalui telepon pada Jumat malam dan membahas bagaimana menangani insiden kecelakaan dengan cara yang tenang dan profesional.
Wang memberi tahu Blinken bahwa kedua belah pihak perlu berkomunikasi tepat waktu dan menghindari salah penilaian, kata kementerian itu.
Sumber: CNA/Reuters
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Presiden Jokowi Akan Undang Timnas U-20 ke Istana
Hasnur Bukukan Laba Bersih Rp 116,13 Miliar pada Tahun 2022
Baru Saja Ditata, Trotoar Margonda Justru Dipadati Pedagang Takjil
Bappebti Catat Transaksi Emas Digital Naik Pesat di 2023
Allianz Life dan Bank QNB Lanjutkan Kerja Sama Pemasaran Unit Link
Jokowi Tunggu Laporan Ketua Umum PSSI terkait Sanksi FIFA
Mikel Arteta Pelatih Terbaik Liga Inggris Bulan Maret
Penjualan Emas Naik, Laba Hartadinata Melesat 30,7 Persen
