Jumat, 24 Maret 2023

Dikenal Sejak PD II, Ini Keuntungan Penggunaan Balon Mata-mata

Surya Lesmana / LES
Sabtu, 4 Februari 2023 | 12:34 WIB

Washington, Beritasatu.com - Pejabat Amerika Serikat mengatakan pada Kamis (2/2/2023) bahwa balon mata-mata Tiongkok telah terbang di atas AS selama beberapa hari.

Menggunakan balon di ketinggian untuk memata-matai dan misi militer lainnya adalah praktik yang sudah ada sejak pertengahan abad lalu. Inilah yang diketahui tentang bagaimana mereka beroperasi dan untuk apa mereka dapat digunakan:

Selama Perang Dunia atau PD II, militer Jepang mencoba melontarkan bom pembakar ke wilayah AS menggunakan balon yang dirancang untuk mengapung di aliran udara aliran jet. Tidak ada sasaran militer yang rusak, tetapi beberapa warga sipil tewas ketika salah satu balon jatuh di hutan Oregon.

Tepat setelah Perang Dunia II, militer AS mulai mengeksplorasi penggunaan balon mata-mata ketinggian tinggi, yang mengarah ke serangkaian misi skala besar yang disebut Proyek Genet. Proyek tersebut menerbangkan balon fotografi di atas wilayah Uni Soviet pada 1950-an, menurut dokumen pemerintah.

Balon mata-mata semacam itu biasanya beroperasi pada ketinggian 24.000 m hingga 37.000 m, jauh di atas tempat lalu lintas udara komersial terbang, karena pesawat hampir tidak pernah terbang lebih tinggi dari 40.000 kaki (12.000 m).

Pesawat tempur berperforma tertinggi biasanya tidak beroperasi di atas 65.000 kaki, meskipun pesawat mata-mata seperti U-2 memiliki ketinggian layanan 80.000 kaki atau lebih.

Keuntungan dari balon mata-mata dibandingkan satelit termasuk kemampuan untuk memindai petak wilayah yang luas dari jarak yang lebih dekat, dan untuk dapat menghabiskan lebih banyak waktu di area target, menurut laporan tahun 2009 ke Sekolah Staf dan Komando Udara Angkatan Udara AS.

Tidak seperti satelit yang membutuhkan peluncur luar angkasa yang menelan biaya ratusan juta dolar, balon mata-mata dapat diluncurkan dengan harga murah.

Balon tidak langsung bisa dikemudikan, tetapi secara kasar dapat dipandu ke area target dengan mengubah ketinggian untuk menangkap arus angin yang berbeda, menurut sebuah studi tahun 2005 untuk Airpower Research Institute Angkatan Udara.

Militer AS telah melacak balon mata-mata lainnya dalam beberapa tahun terakhir, termasuk sebelum pemerintahan Presiden Joe Biden, menurut seorang pejabat senior pertahanan AS.



Sumber: CNA/Reuters

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1034389
1034388
1034387
1034385
1034386
1034384
1034383
1034382
1034378
1034380
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon