Kemenkominfo Soroti Nenek Mandi Lumpur Malah Diundang ke TV

Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyoroti soal pembuat konten nenek mandi lumpur yang justru diundang oleh media mainstream seperti televisi (tv) dalam suatu acara. Konten tersebut diketahui sebelumnya memang sempat viral di media sosial.

Demikian disampaikan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong dalam acara diskusi MNC Trijaya bertajuk 'Mau Dibawa ke mana Industri Pers Kita?', Sabtu (4/2/2023).

Mulanya Usman mengakui penyebaran konten-konten bermuatan negatif memang masih terjadi di dunia pers. Dia menekankan pentingnya pengaturan demi menekan penyebaran konten-konten dimaksud. "Ketika ada regulasi, maka kita bisa meminta platform men-take down. Kalau tidak ada regulasi, tidak bisa itu," tutur Usman.

Namun demikian, Usman menyampaikan pihaknya terus berupaya untuk menekan penyebaran konten-konten negatif di masyarakat. Dia menegaskan, pemberantasan konten-konten tersebut mesti dilakukan dari hulu ke hilir.

"Dari hulu ada literasi digital, di tengah kita melakukan yang disebut mekanisme korektif mekanisme take down dan kontra narasi, dan di hilir itu hukum yang bekerja," ujar Usman.

Usman menegaskan, upaya pemberantasan konten negatif mesti dilakukan secara komprehensif dan kolaboratif dengan melibatkan para pihak terkait. Jika tidak seperti itu, dia meyakini penyebaran konten-konten negatif di masyarakat akan tetap banyak. Dia lalu mencontohkan soal viralnya konten nenek mandi lumpur.

"Contoh begini, konten orang mandi lumpur, itu sudah kita mintakan take down, tetapi kan pelakunya ini malah diundang oleh media mainstream ini. Ini kan artinya kolaborasi yang tadi itu tidak terjadi," kata Usman.

Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini