Bupati Lumajang Temukan Kejanggalan Distribusi Pupuk Subsidi

Lumajang, BeritaSatu.com - Ketersediaan pupuk subsidi di Kabupaten Lumajang belakangan ini cukup terbatas. Langkanya pupuk subsidi ini diduga akibat adanya penyelewengan dalam pendistribusian.

Pemerintah daerah dan aparat setempat yang melakukan pengecekan ke sejumlah kios dan gudang pupuk menemukan adanya kejanggalan terkait pendistribusian pupuk bersubsidi.

Saat meninjau gudang pupuk di Desa/Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, beberapa temuan yang janggal yakni mengenai data penerima pupuk yang tidak sinkron dengan sistem e-RDKK (elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) hingga harga pupuk di atas HET (Harga Eceran Tertinggi).

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan, ada sejumlah petani mengaku saat pembelian pupuk tidak mendapat bukti kuitansi. Hal itu memperkuat dugaan adanya mafia pupuk yang bermain.

"Ada kejanggalan beli pupuk tidak ada kuitansinya, beli pupuk di atas harga eceran tertinggi, petani tidak tahu dapat pupuk berapa, itu semua sebagai bahan evaluasi," kata  Thoriqul Haq, Sabtu (4/2/2023).

Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang mengatakan pihaknya telah memetakan potensi adanya kecurangan dalam pendistribusian pupuk subsidi ini. Apalagi, pihaknya sebelumnya telah mengungkap upaya penyelewengan distribusi pupuk bersubsidi sebanyak 10 ton.

"Akhir tahun lalu, kami telah menindak kasus penyelewengan 10 ton pupuk subsidi dimana satu daerah di luar RDKKnya melakukan penjualan, saat ini sedang proses penyidikan," ujar dia.

Jeckson menambahkan, pihaknya akan memonitor peredaran pupuk di Lumajang untuk bisa menemukan para pelaku yang curang memainkan pupuk subsidi.

"Intinya bagi siapapun yang memiliki niat untuk melakukan fraud atau penyimpangan distribusi pupuk bersubsidi sebaiknya segera hentikan," tutupnya.

Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini