Ketua SPS: Media Cetak Mesti Ubah Model Pemberitaan

Jakarta, Beritasatu.com - Media cetak dinilai mesti mengubah model pemberitaan yang disajikan kepada para pembaca. Hal itu mesti dilakukan demi mempertahankan minat pembaca terhadap konten-konten di media cetak.

"Memang media cetak harus melakukan perubahan model medianya. Artinya termasuk perubahan strategi kontennya," ujar Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers (SPS) Januar P Ruswita dalam acara diskusi MNC Trijaya bertajuk "Mau Dibawa ke mana Industri Pers Kita?", Sabtu (4/2/2023).

Dikatakan Januar, media cetak tidak bisa mengutamakan konten berjenis hard news untuk ditawarkan ke para pembaca. Hal itu mengingat konten hard news sudah terlebih dahulu tergarap oleh berbagai media online, radio, hingga televisi.

Media cetak dinilai Januar dapat memberikan sesuatu yang berbeda ke masyarakat dengan konten tulisan mendalam. Media cetak juga dapat mengembangkan secara lebih luas konten-konten yang sebelumnya telah tergarap media online, radio, hingga televisi demi mengundang minat pembaca.

Januar optimistis media cetak tetap akan bertahan di waktu mendatang. Dia meyakini selama masih ada generasi baby boomers, generasi X, beberapa dari generasi milenial, hingga belanja iklan, media cetak akan bisa bertahan.

"Memang kenyataannya teman-teman di daerah, terutama di lokal-lokal, itu masih bisa bertahan. Untuk media-media cetak yang memang sudah terlanjur besar, SDM-nya terlalu banyak itu agak berat memang," ujar Januar.

Januar meyakini, kepercayaan publik terhadap media cetak masih ada. Bahkan, dia menilai ada peningkatan kepercayaan. Selain itu, ada juga rasa bangga dari masyarakat apabila tulisannya karya mereka diterbitkan di media cetak. Hal itu pada akhirnya menjadi faktor pendukung keberadaan media cetak.

"Tetapi yang sekarang masih ada itu adalah pembaca menjadikan media online dan media sosial sebagai rujukan awal, media cetak itu jadi rujukan akhir," ucap Januar.

Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini