Kasus Diabetes Anak Naik 70 Kali Lipat, IDAI: Faskes Masih Kurang
Jakarta, Beritasati.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan, sejak tahun 2010 temuan kasus diabetes anak mengalami peningkatan hingga 70 kali lipat.
Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, dr Muhammad Faizi SpA(K), kondisi ini membuat Indonesia memiliki prevalensi 2 per 100.000 anak mengidap diabetes melitus.
Meskipun terjadi peningkatan, dr Faizi mengatakan bahwa kemungkinan anak dengan diabetes memiliki kualitas hidup setara dengan anak normal, terbilang cukup tinggi.
"Kita harus sadar diabetes tipe 1 atau 2 itu seumur hidup. Kalau sekitar tahun 80-an, kualitas hidup anak-anak dengan diabetes sudah dapat dipastikan tidak baik. Tapi kalau sekarang sudah tidak begitu," kata dr Faizi, Sabtu (4/2/2023).
Walaupun begitu, dr Faizi mengatakan, ketidakseimbangan fasilitas kesehatan di beberapa wilayah, khususnya untuk menangani masalah diabetes anak, tetap perlu menjadi perhatian.
"Anak dengan diabetes tipe 1, perlu suntikan 4 kali per hari, itu paket minimal. 3 kali sebelum makan dan 1 kali sebelum tidur. Kalau suntikan ekstra bisa 6 kali. Belum lagi harus diimbangi dengan pemeriksaan gula darah. Di beberapa daerah, hal ini masih sulit diakses," jelasnya.
Di sisi lain, ahli gizi, Irene Primayanti mengatakan, keterbatasan fasilitas kesehatan tersebut dapat diakali dengan penyuluhan oleh tenaga medis, khususnya ahli gizi ke kelompok orang tua, sebagai sosialisasi untuk mencegah kasus diabetes anak.
"Kita tahu ya, makanan dan gaya hidup juga erat kaitannya dengan diabetes.Kalau kita bicara perkotaan cukup mudah untuk mendapatkan akses ke ahli gizi. Ini bisa diakali misalnya ibu-ibu arisan mengundang ahli gizi. Karena saya juga tidak jarang penyuluhan di kelompok arisan," kata Irene.
Menurut Irene, pemerintah juga dapat mengambil peran dengan memasukan materi penyuluhan diabetes ke sekolah atau perkumpulan orang tua.
"Kalau di sekolah, pemerintah mau ambil alih, bisa ketika orang tua mengambil rapor anak. Karena sebenarnya anak-anak diabetes jika diatur gaya hidupnya, bisa seperti anak-anak normal. Kita tidak mau generasi anak sekarang jadi generasi tidak sehat," pungkasnya.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Tradisi Tabuh Beduk Blandarangan di Menara Kudus Tandai Awal Ramadan
Mulai Puasa Bareng, MUI Sebut Lebaran Berpeluang Berbeda
Minta Maaf, Akun Instagram Boy William Kembali Pulih
Kemenkeu Cairkan Bansos Pangan Rp 8,2 Triliun untuk 21,3 Juta KPM
Gudang Shopee di Tangerang Ludes Terbakar
Waspada! Jabodetabek Diguyur Hujan Lebat Rabu Malam Ini
Kebakaran di Sintang Hanguskan Delapan Unit Ruko
Tim Hisab Rukyat Kemenag: Insyaallah Malam Ini Tarawih
