Jumat, 31 Maret 2023

Kemenkes: Fogging Tidak Efektif Selesaikan Masalah DBD

Herman / FER
Minggu, 5 Februari 2023 | 19:47 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Fogging atau pengasapan seringkali menjadi andalan untuk membunuh nyamuk aedes aegypti yang membawa virus penyebab demam berdarah dengue (DBD) atau yang lebih dikenal dengan demam berdarah. Padahal, fogging tidak efektif menyelesaikan kasus DBD.

"Foggingitu sebenarnya tidak efektif, makanya Kementerian Kesehatan tidak menganjurkan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi dalam acara diskusi media dengan Takeda bertajuk "Membuka Jalan Menuju Pencegahan Inovatif Terhadap Demam Berdarah Dengue", di Glass House, Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Minggu (5/2/2023).

Imran mengungkapkan, justru fogging seringkali menyebabkan gangguan kesehatan karena hanya berisi solar. "Fogging hanya asap saja, ini tidak efektif," tegasnya.

Kemenkes: <em>Fogging</em> Tidak Efektif Selesaikan Masalah DBD
Ilustrasi fogging.

Untuk mencegah penyebaran DBB, menurut Imran langkah paling penting adalah dengan memberantas sarang nyamuk. Tanda-tanda DBD juga harus dikenali, sehingga apabila ada anggota keluarga yang terkena bisa langsung mendapatkan penanganan medis.

Dokter spesialis anak konsultan Hartono Gunardi menambahkan, selain menimpa orang dewasa, saat ini jumlah anak-anak yang terkena bahkan meninggal dunia akibat DBD masih tinggi.

"Ini tentunya merupakan tanggung jawab bersama untuk berupaya menurunkan kejadian demam berdarah di Indonesia," imbuhnya.

Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar melalui 3M plus yaitu menguras, menutup, mendaur ulang, menggunakan larvasida, obat anti nyamuk, pelihara ikan pemakan jentik nyamuk.

"Sangat penting mengenali tanda bahaya infeksi demam berdarah dan melakukan langkah pencegahan sedini mungkin dengan menghindari gigitan nyamuk, serta mengikutsertakan anak-anak usia 6 tahun ke atas untuk mendapatkan imunisasi," kata Hartono.



Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1035718
1035717
1035716
1035715
1035714
1035712
1035711
1035710
1035709
1035708
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon