Anak Obesitas Lebih Rentan jika Terkena Demam Berdarah

Senin, 6 Februari 2023 | 01:30 WIB
Herman / FMB
Dokter spesialis anak konsultan Hartono Gunardi dalam acara diskusi media bertajuk "Membuka Jalan Menuju Pencegahan Inovatif Terhadap Demam Berdarah Dengue” yang digelar Takeda, di Jakarta, Minggu, 5 Februari 2023.

Jakarta, Beritasatu.com - Dokter spesialis anak konsultan Hartono Gunardi mengungkapkan, tingkat keparahan anak saat terkena demam berdarah dengue (DBD) berbeda-beda, tergantung daya tahan tubuh si anak. Pada anak-anak dengan obesitas, apabila terkena DBD bisa mengalami gejala yang lebih berat.

Gejala demam berdarah bisa berupa sakit kepala disertai demam, mual muntah, nyeri perut, nyeri belakang mata, nyeri pada otot dan sendi. Kasus demam berdarah yang berat dapat mengakibatkan komplikasi yang fatal akibat kebocoran plasma, akumulasi cairan, gangguan pernapasan, perdarahan berat dan gangguan organ yang dapat mengancam jiwa.

“Tingkat keparahannya ini tergantung daya tahan tubuhnya. Kalau dia obesitas, anak yang gemuk, cepat sekali dari gejala ringan ke berat. Di sini sistem imunologi yang berperan,” kata Hartono Gunardi dalam acara diskusi media bertajuk "Membuka Jalan Menuju Pencegahan Inovatif Terhadap Demam Berdarah Dengue" yang digelar Takeda, di Jakarta, Minggu (5/2/2023).

Gunardi juga menekankan perlunya melakukan vaksinasi dengue untuk mengurangi risiko demam berdarah, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Badan kesehatan Dunia (WHO) juga mendukung adanya vaksin dengue yang efektif, aman dan terjangkau sebagai salah satu upaya yang penting untuk penanggulangan dengue.

"Pemberian vaksinasi pada anak merupakan salah satu cara yang dianjurkan untuk mengurangi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di Indonesia. Sehingga, dengan adanya vaksin demam berdarah ini diharapkan mampu mengurangi risiko seorang anak sakit demam berdarah dan mengurangi risiko rawat inap serta demam berdarah berat," kata Gunardi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru-baru ini juga telah mengeluarkan izin edar untuk vaksin dengue untuk usia 6 sampai 45 tahun yang terdaftar atas nama Takeda. Vaksin ini rencananya akan segera tersedia di Indonesia.

“Untuk vaksin dengue, akan hadir dalam beberapa bulan ke depan,” ungkap Head of Medical Affairs APAC Takeda Choo Beng Goh.

Choo Beng Goh menambahkan, Takeda memiliki komitmen yang kuat dalam melawan demam berdarah melalui pendekatan yang menyeluruh yang melengkapi upaya pemerintah untuk mencapai tujuan nol kematian akibat demam berdarah pada tahun 2030.

“Kami berdedikasi untuk menciptakan akses terhadap vaksin kami bagi masyarakat luas dengan bekerja sama dengan tenaga kesehatan dan juga institusi terkait, membantu membangun kemitraan publik-privat untuk menyatukan upaya bersama dan mendukung program imunisasi nasional kedepannya, dan mendukung edukasi pada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam hal pencegahan, deteksi, dan penanganan demam berdarah,” kata Choo Beng Goh.



Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI