Minggu, 2 April 2023

Kilas Balik Kasus Ferdy Sambo, Deretan Perempuan di Seputar Pembunuhan Brigadir J

Stefani Wijaya / WIR
Rabu, 8 Februari 2023 | 10:15 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Berbagai isu tersebar di tengah masyarakat ketika seorang jenderal polisi bernama Ferdy Sambo terlibat kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Salah satunya yaitu nama perempuan yang di kasus tersebut.

1. Putri Candrawathi

Putri Candrawathi merupakan istri dari mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo. Ia turut terlibat di dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Jaksa meyakini pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dilakukan Putri bersama-sama dengan terdakwa lainnya, yakni Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, dan Ricky Rizal.

Putri mengaku telah diperkosa dan dianiaya oleh Brigadir J. Hal itu diklaim Putri terjadi di rumah Sambo di Magelang, Jawa Tengah. Setelah diperlakukan hal tidak senonoh oleh Brigadir J, Putri menceritakan pengalaman pahitnya kepada sang suami.

Kemudian setelah mendengar pengalaman Putri itu, Sambo tak kuasa menahan amarah dan berujung pada peristiwa penembakan di rumah dinas Sambo yang beralamat di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Eksekusi terhadap Brigadir J dilakukan oleh Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.

Putri mengaku siap mempertanggungjawabkan kesaksiannya dalam kasus ini kepada Tuhan. Dia menekankan, klaim dirinya dilecehkan oleh Brigadir J benar terjadi.

"Bahwa saya benar-benar mengalami kekerasan seksual dan penganiayaan yang dilakukan oleh Yosua," ungkap Putri dalam persidangan dengan agenda pledoi Putri di kasus tewasnya Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Jakarta, Senin (30/1/2023).

2. Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Susi

Nama ART Ferdy Sambo, Susi turut terseret dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Bahkan, namanya mendadak ramai diperbincangkan saat menjadi saksi di persidangan.

Susi dihadirkan sebagai saksi sebab Susi berada di Magelang, Jawa Tengah pada 7 Juli 2022 lalu. Bahkan ia melihat Putri Candrawathi terbaring di kamar mandi lantai dua rumah Magelang. Saat itu, ia mendengar Putri berbicara “jangan Yosua”, lalu Kuat Ma'ruf dipanggil dalam rangka menolong Putri.

Akan tetapi, atas keterangan Susi, hakim mempertanyakannya. Hakim menilai Susi memberikan kesaksian yang melompat-lompat.

Saat itu, Susi mengaku teriak memanggil nama Kuat untuk menemuinya dan Putri di lantai dua kemudian saat Kuat bertanya kepada Susi kondisi Putri, Susi mengaku tidak tahu. Pada saat itu juga Brigadir J yang hendak naik ke lantai 2 dihalau oleh Kuat.

Kuat pun sempat ribut dan bertanya kepada Brigadir J bahwa apa yang akan dilakukannya terhadap Putri. Saat itu, menurut Susi, Brigadir J hendak berbicara kejadian yang sebenarnya tidak seperti itu.

Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menilai kesaksian Susi, selaku asisten rumah tangga atau ART Ferdy Sambo tidak masuk akal. Bahkan, hakim memandang kesaksian Susi hanya sebuah setingan belaka.

3. Ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak dan Tante Brigadir J, Rohani Simanjuntak

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan, pihak kepolisian sempat melarang untuk melihat jenazah Brigadir J saat tiba di Jambi. Akan tetapi, pihak keluarga berusaha agar bisa melihat jenazah Brigadir J di rumah.

Saat itu, kepolisian melakukan penjagaan ketat terhadap peti jenazah Brigadir J. Mereka tidak memperbolehkan keluarga untuk membuka peti tersebut.

Saat itu, pihak keluarga mengakali Provos dan polisi di hari Minggu (10/7/2022) dengan mengatakan bahwa jenazah Brigadir J masih lama dikubur dan pihaknya keluarga ingin menambah formalin.

Kemudian personel polisi yang menjaga peti keluar dari rumah Brigadir J. Kamaruddin lalu meminta tim dokter yang berasal dari Rumah Sakit (RS) Sungai Bahar untuk mendokumentasikan jenazah Brigadir J.

Sebelum tubuh Brigadir J ditambahkan formalin, dua wanita yang pemberani yaitu Ibu Brigadir J dan Tante Brigadir J kemudian keduanya buru-buru membuka baju Brigadir J dan langsung memotret, merekam video yang memperhatikan bekas luka di tubuh Brigadir J.

4. Kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak

Kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak mengungkapkan bahwa pada hari kematian kekasihnya itu, Ia sempat melakukan video call yaitu pada 8 Juli 2022. Vera sempat empat kali ditelepon oleh Brigadir J dan telepon tersebut terjadi pada pukul 16.10 WIB. Vera mengaku tidak sempat mengangkat telepon dari Brigadir J akibat tengah membeli keperluan.

Akan tetapi, Vera lalu mencoba menelepon Brigadir J, namun tidak direspons. Dia juga sempat mengirimkan pesan. Saat mengirimkan pesan masih centang dua dan dibaca akan tetapi tidak dibalas. Vera pun menelpon kembali Brigadir J pada pukul 16.31 WIB dan diangkat kemudian Brigadir J berkata 'Maaf ya dek nanti Abang kabari lagi'. Hal itu menjadi yang terakhir Vera berinteraksi dengan Brigadir J.

Tidak hanya itu, Vera menuturkan soal interaksi dengan mendiang pacarnya itu. Dia menjelaskan mengenai penuturan Brigadir J soal tudingan membuat Putri Candrawathi sakit.

Saat itu, Vera bertanya kepada Brigadir J bahwa Putri sakit apa. Brigadir J menjawab tidak tahu dan Vera bertanya siapa yang menuduh kekasihnya itu akan tetapi Brigadir J tidak terbuka kepada Vera. Brigadir J sempat mengungkapkan ia diancam

5. Polwan yang Dikaitkan dengan Sambo, AKP Rita Yuliana

Di antara pemberitaan kasus tewasnya Brigadir J di kediaman Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo, muncul nama AKP Rita Yuliana di media sosial.

AKP Rita terus menjadi perbincangan sekaligus sorotan warganet di media sosial. Bahkan ia digosipkan menjadi simpanan seorang jenderal.

Polwan kelahiran Selong, Lombok Timur, 1 Juli 1992 ini memang akrab dengan media sosial. Sejumlah kegiatannya sebagai polwan diunggah di akun pribadinya @SorchaYuliana termasuk ketika ia menjabat sebagai Kasatlantas Polres Lombok Timur, NTT.

Rita populer karena selain netizen mengagumi wajahnya, prestasi lulusan Akpol 2013 ini, cukup menonjol.

Polwan yang mahir berbahasa Mandarin ini pernah menjabat Subdit IV Ditreskrimum Polda NTB.

Mengutip pemberitaan media daerah, Rita ketika itu berhasil mengungkap kasus striptis di kawasan wisata Senggigi.

Dari Ditreskrimum, Rita mendapatkan promosi jabatan sebagai Kasatlantas Polres Lombok Barat. Setelah itu ia dimutasi sebagai Kasat Lantas Polres Lombok Timur.

Pada 2018 ia berkesempatan mengenyam beasiswa Beijing Foreign Studies University (BFSU) sehingga mewakili Polri mengikuti International Law Enforcement Liaison Officer Program.

Sebagai Kasatlantas, Rita membuat terobosan hingga mendapatkan apresiasi. Salah satunya yakni dengan menginisiasi pembuatan gerai vaksin di layanan Satpas SIM Polres Lombok Timur yang pertama di Indonesia.

Pada Hari Jadi ke-73 Polwan, Rita mendapat penghargaan Kapolda NTB yang saat itu dijabat Irjen Pol Mohammad Iqbal.

Pada 1 Juli 2021 Rita naik pangkat AKP. Pada Desember 2021 AKP Rita Yuliana dimutasi ke Polda Metro Jaya. Kini AKP Rita Yuliana menjabat Panit 1 Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.



Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1036006
1036005
1036004
1036003
1036002
1036001
1036000
1035999
1035998
1035996
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon