Konsumsi Daging Berlebih Berisiko Sakit GERD
Penulis:
Novy Lumanauw/ Pudjatari | Editor: B1
Sabtu, 5 November 2011 | 13:42 WIB
Sabtu, 5 November 2011 | 13:42 WIB
Konsumsi berlebihan dalam waktu singkat meningkatkan risiko gangguan pencernaan serius.
r
rBesok hari Minggu (6/11), kaum muslim di Indonesia akan merayakan Hari Raya Idul Adha.
r
rDi hari besar keagamaan tersebut banyak kaum muslim yang akan berkurban untuk berbagi kepada sesama yang lebih membutuhkan.
r
rKarenanya sudah bisa dipastikan konsumsi daging besok kecenderungannya akan meningkat. Kondisi ini tentu saja bisa memengaruhi kesehatan bila Anda mengonsumsi secara berlebihan, dan tak mengetahui kapan waktu yang tepat mengonsumsinya.
r
rDr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo mengatakan, daging mengandung zat gizi, terutama protein dan lemak hewani.
r
rKedua zat gizi ini, lanjutnya, merupakan zat gizi penting untuk tubuh. Secara umum pada masa pertumbuhan, kata dr Ari Fahrial, protein dibutuhkan untuk zat pembangun.
r
rPada orang dewasa protein dibutuhkan untuk menjaga keutuhan tubuh, dan mengganti sel-sel yang mengalami kerusakan. Dan berperan penting untuk proses penyembuhan.
r
rAkibat Gaya Hidup Tak Sehat
rSedangkan lemak, lanjutnya, berperan sebagai sumber energi, serta asam lemak esensial yang berperan untuk pembentukan membran sel-sel tubuh.
r
rTak hanya itu, lemak juga dibutuhkan untuk pembentukan steroid dan hormon, serta berperan sebagai bumper (pelindung) organ-organ dalam tubuh.
r
r"Pokoknya lemak dan protein tetap kita butuhkan oleh tubuh untuk aktivitas sehari-hari agar sel-sel tubuh tetap bisa dipertahankan fungsinya dalam proses pertumbuhan dan menjaga keutuhan tubuh," jelas dokter yang pernah menyabet penghargaan sebagai Dokter Puskesmas Berprestasi PB IDI 1994.
r
rMasalah baru akan timbul, kata dr Ari Fahrial, billa daging dikonsumsi berlebihan dan di waktu yang tidak tepat.
r
r"Berbagai penyakit pencernaan akan muncul setelah kita mengonsumsi daging berlebihan, baik ganggguan pada saluran cerna atas maupun gangguan saluran cerna bawah," jelasnya.
r
rNah, salah satu penyakit yang bisa terinduksi akibat mengonsumsi lemak secara berlebihan dalam waktu singkat adalah penyakit Gastroesophageal Reflux (GERD).
r
rDr Ari Fahrial mengatakan, penyakit tersebut ditemui sekitar 20 persen dari kasus pasien di RSCM maupun RS swasta, yang menderita maag setelah di endoskopi saluran cerna atasnya.
r
rGERD sendiri merupakan penyakit akibat gaya hidup, sehingga kasusnya diperkirakan semakin meningkat di masa mendatang.
r
rPenyakit ini terjadi karena adanya aliran balik isi lambung, termasuk asam lambung ke kerongkongan. Ini terjadi karena adanya kelemahan klep antara lambung dan kerongkongan.
r
rSelain itu adanya gangguan pengosongan lambung juga menginduksi timbulnya GERD tersebut.
r
rGejala GERD
rLemak yang berlebihan, lanjut dr Ari Fahrial, dapat menyebabkan pengosongan lambung menjadi lambat, dan adanya gangguan pada klep sehingga isi lambung berbalik arah ke kerongkongan.
r
r"Pasien dengan GERD biasanya merasakan panas pada dada seperti terbakar (heart burn). Pun merasakan ada sesuatu yang balik arah dari lambung ke atas (regurgitasi) dan mulutnya terasa pahit," jelasnya.
r
rKeluhan lain yang juga dirasakan penderita GERD adalah nyeri di ulu hati, kembung, begah dan sering sendawa.
r
rDr Ari Fahrial menjelaskan, pasien biasanya mengira kalau keluhan nyeri dada itu karena masalah jantung, tetapi sebenarnya karena adanya asam lambung yang kembali arah ke atas.
r
rSelain itu asam lambung yang naik tersebut juga dapat menginduksi terjadinya sesak nafas, batuk kronis, rhinitis (radang hitung) kronis, radang pita suara (laringitis) sampai ngilu pada gigi.
r
rFaktor yang menginduksi timbulnya GERD yang mungkin memang sudah ada sebelumnya adalah, karena mengonsumsi daging dalam waktu singkat secara berlebihan.
r
rHal ini, kata dr Ari Fahrial, diperberat bila daging dimasak dengan santan yang berlebihan, disertai bumbu masak yang merangsang, asam dan pedas.
r
r"Akan semakin memburuk sehingga mudah terkena GERD bila setelah mengonsumsi daging langsung tidur," tandasnya.
r
rHal tersebut akan menyebabkan makanan yang telah sampai di lambung berbalik arah ke kerongkongan.
r
r
rBesok hari Minggu (6/11), kaum muslim di Indonesia akan merayakan Hari Raya Idul Adha.
r
rDi hari besar keagamaan tersebut banyak kaum muslim yang akan berkurban untuk berbagi kepada sesama yang lebih membutuhkan.
r
rKarenanya sudah bisa dipastikan konsumsi daging besok kecenderungannya akan meningkat. Kondisi ini tentu saja bisa memengaruhi kesehatan bila Anda mengonsumsi secara berlebihan, dan tak mengetahui kapan waktu yang tepat mengonsumsinya.
r
rDr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo mengatakan, daging mengandung zat gizi, terutama protein dan lemak hewani.
r
rKedua zat gizi ini, lanjutnya, merupakan zat gizi penting untuk tubuh. Secara umum pada masa pertumbuhan, kata dr Ari Fahrial, protein dibutuhkan untuk zat pembangun.
r
rPada orang dewasa protein dibutuhkan untuk menjaga keutuhan tubuh, dan mengganti sel-sel yang mengalami kerusakan. Dan berperan penting untuk proses penyembuhan.
r
rAkibat Gaya Hidup Tak Sehat
rSedangkan lemak, lanjutnya, berperan sebagai sumber energi, serta asam lemak esensial yang berperan untuk pembentukan membran sel-sel tubuh.
r
rTak hanya itu, lemak juga dibutuhkan untuk pembentukan steroid dan hormon, serta berperan sebagai bumper (pelindung) organ-organ dalam tubuh.
r
r"Pokoknya lemak dan protein tetap kita butuhkan oleh tubuh untuk aktivitas sehari-hari agar sel-sel tubuh tetap bisa dipertahankan fungsinya dalam proses pertumbuhan dan menjaga keutuhan tubuh," jelas dokter yang pernah menyabet penghargaan sebagai Dokter Puskesmas Berprestasi PB IDI 1994.
r
rMasalah baru akan timbul, kata dr Ari Fahrial, billa daging dikonsumsi berlebihan dan di waktu yang tidak tepat.
r
r"Berbagai penyakit pencernaan akan muncul setelah kita mengonsumsi daging berlebihan, baik ganggguan pada saluran cerna atas maupun gangguan saluran cerna bawah," jelasnya.
r
rNah, salah satu penyakit yang bisa terinduksi akibat mengonsumsi lemak secara berlebihan dalam waktu singkat adalah penyakit Gastroesophageal Reflux (GERD).
r
rDr Ari Fahrial mengatakan, penyakit tersebut ditemui sekitar 20 persen dari kasus pasien di RSCM maupun RS swasta, yang menderita maag setelah di endoskopi saluran cerna atasnya.
r
rGERD sendiri merupakan penyakit akibat gaya hidup, sehingga kasusnya diperkirakan semakin meningkat di masa mendatang.
r
rPenyakit ini terjadi karena adanya aliran balik isi lambung, termasuk asam lambung ke kerongkongan. Ini terjadi karena adanya kelemahan klep antara lambung dan kerongkongan.
r
rSelain itu adanya gangguan pengosongan lambung juga menginduksi timbulnya GERD tersebut.
r
rGejala GERD
rLemak yang berlebihan, lanjut dr Ari Fahrial, dapat menyebabkan pengosongan lambung menjadi lambat, dan adanya gangguan pada klep sehingga isi lambung berbalik arah ke kerongkongan.
r
r"Pasien dengan GERD biasanya merasakan panas pada dada seperti terbakar (heart burn). Pun merasakan ada sesuatu yang balik arah dari lambung ke atas (regurgitasi) dan mulutnya terasa pahit," jelasnya.
r
rKeluhan lain yang juga dirasakan penderita GERD adalah nyeri di ulu hati, kembung, begah dan sering sendawa.
r
rDr Ari Fahrial menjelaskan, pasien biasanya mengira kalau keluhan nyeri dada itu karena masalah jantung, tetapi sebenarnya karena adanya asam lambung yang kembali arah ke atas.
r
rSelain itu asam lambung yang naik tersebut juga dapat menginduksi terjadinya sesak nafas, batuk kronis, rhinitis (radang hitung) kronis, radang pita suara (laringitis) sampai ngilu pada gigi.
r
rFaktor yang menginduksi timbulnya GERD yang mungkin memang sudah ada sebelumnya adalah, karena mengonsumsi daging dalam waktu singkat secara berlebihan.
r
rHal ini, kata dr Ari Fahrial, diperberat bila daging dimasak dengan santan yang berlebihan, disertai bumbu masak yang merangsang, asam dan pedas.
r
r"Akan semakin memburuk sehingga mudah terkena GERD bila setelah mengonsumsi daging langsung tidur," tandasnya.
r
rHal tersebut akan menyebabkan makanan yang telah sampai di lambung berbalik arah ke kerongkongan.
r
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Bobol Situs KPU, Jimbo Jual Data Pemilih Seharga Rp 1,2 Miliar
PEMILU LEGISLATIF
15 menit yang lalu

Komisi III DPR Yakin Polda Metro Jaya Siap Hadapi Praperadilan Firli
HUKUM & HANKAM
27 menit yang lalu

Selalu Unggul di Lembaga Survei, Prabowo-Gibran Dinilai Bukan Dinasti Politik
PEMILU PRESIDEN
35 menit yang lalu

Syed Modi India International: Semua Wakil Indonesia Lolos
BULU TANGKIS
38 menit yang lalu

Bosan Jadi Artis, Billy Syahputra Ingin Dagang Seblak
SELEB
44 menit yang lalu

Rosan Roeslani Umumkan Otto Hasibuan Masuk TKN Prabowo-Gibran
PEMILU PRESIDEN
52 menit yang lalu

Istigasah Sebelum Kampanye Pemilu 2024, Mardiono: Momen Wujudkan Kembalinya Kejayaan PPP
PEMILU LEGISLATIF
58 menit yang lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Saksikan Final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo
PEMILU PRESIDEN
1 jam yang lalu

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Gresik
BISNIS
1 jam yang lalu

Apindo Akan Buat Daftar Produk Terkait Israel
BISNIS
1 jam yang lalu

Situs KPU Dibobol, 204 Juta Data Pemilih Bocor dan Dijual Peretas
PEMILU LEGISLATIF
1 jam yang lalu

Apindo Jabar Sayangkan Masih Ada Pejabat Daerah Naikkan Upah di Atas 16%
MAKRO
1 jam yang lalu


Kalah Adu Penalti Lawan Jerman, Pelatih Argentina: Namanya Untung-untungan
BOLA
2 jam yang lalu

KPK dan Polda Metro Jalin Koordinasi untuk Pemeriksaan SYL Cs Besok
HUKUM & HANKAM
2 jam yang lalu
ARTIKEL TERPOPULER
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
INTERNASIONAL
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo