Citi dan UBS Tangani Obligasi Global BSD

Jakarta – PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melalui anak usahanya, Global Prime Capital Pte Ltd, tengah menawarkan obligasi global (global bond) kepada investor asing. Dalam penawaran tersebut, Citi bertindak sebagai koordinator tunggal, sedangkan UBS sebagai bookrunner.
Perusahaan properti milik Grup Sinar Mas itu telah bertemu dengan para investor di Hong Kong, Singapura, dan London pada 15-17 April 2015. "Bond ini sangat menarik, karena memiliki imbal hasil (yield) yang cukup tinggi," kata seorang bankir dalam roadshow tersebut, seperti dikutip Global Capital, baru-baru ini.
BSD akan menggunakan dana hasil obligasi untuk membiayai akuisisi lahan, pengembangan proyek, serta keperluan umum. Namun, nilai surat utang internasional tersebut belum diketahui.
Sementara itu, lembaga pemeringkat Moody's menyematkan rating Ba3 dan prospek stabil kepada obligasi global BSD. Peringkat ini mencerminkan kuatnya posisi perseroan sebagai perusahaan properti yang terdiversifikasi.
Hingga akhir Desember 2014, BSD tercatat memiliki cadangan lahan seluas 4.667 hektare (ha). Cadangan lahan seluas ini dapat menopang pengembangan proyek selama 20-25 tahun.
Lebih jauh, sekitar 83 persen dari landbank berada di lokasi strategis Jabodetabek. Profil landbank tersebar di proyek-proyek menara perkantoran, komersial, hotel, kota mandiri, serta kawasan industri.
Analis Moody's Jacintha Poh mengatakan, peringkat BSD juga mencerminkan struktur keuangan dan likuiditas yang sehat, ditopang oleh ekspektasi kinerja operasional sehat selama 12 bulan mendatang. Perseroan juga diharapkan dapat menjaga rasio keuntungan berkat besarnya cadangan lahan.
"Meskipun 80 persen pendapatan BSD berasal dari sumber non-recurring, perseroan dapat menjalankan operasional secara fleksibel karena fokus pada penjualan tanah dan properti low-rise," tulis Jacintha dalam risetnya.
Tahun ini, BSD membidik penjualan unit properti atau marketing sales sebesar Rp 7,5 triliun. Untuk mencapai target tersebut, BSD akan mengandalkan empat proyek utama senilai Rp 7,1 triliun. Pada awal 2015, BSD memperoleh suntikan dana sebesar Rp 1,65 triliun dari induk usahanya, Sinar Mas Land. Dana diberikan melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement sebesar 5 persen.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

AIDS Renggut Banyak Nyawa Selebritas Dunia, Ini Profilnya

2 Warga Kota Bogor Terjangkit Cacar Monyet, Dinkes Lakukan Tracing

Dirut PNM Arief Mulyadi Sabet Penghargaan The Best CEO di Ajang Top BUMN Awards

UMK Jateng 2024 Resmi Diumumkan, Kota Semarang Tertinggi

Gibran Dituding Takut Debat, TKN: Kita Lihat Saja Nanti

Polres Malang Gelar Silaturahmi dengan Mantan Napiter

Sadar Usia Personel Tak Muda Lagi, Wali Batasi Konser di Daerah yang Jauh

Dinkes Lahat Konfirmasi Ada Bocah Terpotong Alat Kelaminnya Saat Sunatan Massal

Razia Petugas Imigrasi Diwarnai Kejar-kejaran, 29 WNA Diamankan

Fahri: Banyak Klub di Liga Voli Bulgaria yang Bertanya soal Pemain Indonesia

Cak Imin Tak Terpilih Indonesia dalam Bahaya, TKN Prabowo-Gibran: Semua Capres-Cawapres Putra Terbaik Bangsa


Berkolaborasi dengan B-Universe, KPU Jateng Optimistis Bisa Tingkatkan Partisipasi Pemilih

Konsumsi Obat Terlarang, Pengemudi Ayla di Sukabumi Tabrak 8 Pemotor

Rosan, Airlangga, Zulhas, hingga Anis Matta Hadiri Rapat Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran di DPP Golkar
2
4
Retno Marsudi: Palestina Punya Hak untuk Merdeka
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo