Basuki: Tak Mungkin Menghapus Metromini
Rabu, 17 Februari 2016 | 20:24 WIB

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak akan menghapus angkutan bus Metromini. Bila hal itu dilakukan, akan semakin meningkatkan angka pengangguran di DKI Jakarta.
Tindakan yang akan dia lakukan adalah dengan mengambil seluruh rute metromini melalui PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
"Ya metromini, kita enggak mungkin hapus. Artinya, kalau izinnya dihapus, kasihan kan. Ada yang kerja, ada yang jadi sopir. Makanya sekarang saya sudah tugaskan PT Transjakarta mengambil alih seluruh rutenya Metromini," kata Basuki di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (17/2).
Kebijakan itu diambilnya, berdasarkan dari pengamatannya selama ini melihat operasional Metromini. Ternyata, Pemprov DKI masih membiarkan trayek-trayek dikuasai bus yang tidak layak. Sehingga akhirnya warga Jakarta terpaksa menggunakan bus yang tidak layak.
"Saya ngomong ganti bus sejak saya jadi Wagub. Saya sudah undang mereka, Organda, tapi bandel saja. Saya sudah kasih waktu tiga tahun. Jadi masuk tahun keempat, ya sudah saya paksa saja. Paksanya saya baik hati kan, sopir saja saya gaji dua kali UMP. Ada asuransi terus kita juga pekerjakan semua," paparnya.
Lebih lanjut Basuki menjelaskan apabila pemilik Metromini ingin membeli bus yang baru, maka Pemprov DKI akan membantu armada mereka tetap beroperasi dengan pembayaran tarif rupiah per kilometer. Dengan begitu, sopir dan kernet Metromini tetap dapat bekerja.
Kalaupun pemilik Metromini tidak sanggup meremajakan semua armadanya, dia dapat mengganti sesuai dengan kemampuannya. Misalnya empat bus sedang diganti satu bus besar.
"Nggak apa-apa. Semua sopirnya kita akan rekrut. Kita mau kerja 24 jam. Kalau dulu empat bus juga belum tentu dapat uang yang sama. Kalau satu kan, kalau dia jalan 24 jam, lumayan bisa dapat modal. Nah kita akan bayar dia seperti itu," ujarnya.
Untuk pengganti Metromini, Pemprov DKI telah memesan armada bus besar dengan panjang sekitar 9-10 meter. Semua armada bus baru ini dilengkapi dengan alat pendingin udara (AC) dan CCTV. Diperkirakan jumlah bus baru yang akan datang sekitar 3.500 unit. Diperkirakan jumlah bus tersebut dapat terealisasi pada akhir tahun ini atau pada tahun 2017.
"Tentunya kalau busnya sudah cukup, kita akan keluarkan tiket harian. Kamu hanya bayar Rp 7.000, bebas naik bus seluruh Jakarta. Bahkan kalau kamu mendaftarkan rekening gaji kamu ke Bank DKI, kamu nggak usah naik bus. Keliling terus saja di Jakarta," terangnya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Era Digital, 90% Transaksi BCA Dilakukan Lewat Mobile dan Internet Banking

Pendaftar Haji 2024 di Jawa Timur Sudah Mencapai Lebih dari 1 Juta Orang

Liga Champions: Prediksi Benfica vs Inter, Kiper Keturunan Indonesia Debut untuk Nerazzurri

Jumat, Polda Metro Jaya Panggil Aiman soal Oknum Aparat Tak Netral

Lagi-lagi Tak Kampanye, Gibran Pilih Hadiri Upacara di Balai Kota Solo

Masa Kampanye Pemilu 2024, Bupati Sleman Minta ASN Sleman Hati-hati Gunakan Medsos

Bareskrim Polri Temukan Dugaan Kebocoran Data Pemilih di Situs KPU

Prediksi Liga Champions Galatasaray vs MU: Partai Hidup Mati Setan Merah di Istanbul

DPK Oktober Tumbuh Melambat Jadi Rp 7.982 Triliun, Penanda Korporasi Ekspansi

Masa Kampanye Pemilu 2024 Dimulai, Ini 12 Zona Terlarang untuk Pasang APK di Kota Makassar

Rumah Demokrasi G8C: Maksimalkan Dukungan TKI untuk Pasangan Prabowo-Gibran

TKN: Punya Tanggung Jawab Jabatan, Prabowo-Gibran Hanya Cuti 2 Kali Seminggu

Gerindra Minta Kader Masif Kampanyekan Prabowo-Gibran

Pembicaraan OPEC+ Temui Jalan Buntu, Ini Dampaknya ke Harga Minyak

30 Link Twibbon Hari Korpri 2023 yang Bisa Digunakan untuk Foto Profil Medsos
1
5
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo