10 Negara Dukung Kepemimpinan Guaido

Penulis: Jeanny Aipassa | Editor: B1
Senin, 28 Januari 2019 | 14:52 WIB
Pemimpin Oposisi, Juan Guaido (kiri) berfoto selfie dengan istrinya, Fabiana Rosales, dan putri mereka, Miranda Guaido, ketika tiba di gedung Majelis Nasional, di Caracas, Venezuela, awal Januari 2019.
Pemimpin Oposisi, Juan Guaido (kiri) berfoto selfie dengan istrinya, Fabiana Rosales, dan putri mereka, Miranda Guaido, ketika tiba di gedung Majelis Nasional, di Caracas, Venezuela, awal Januari 2019. (Dok SP)

Cararacas - Sekitar 10 negara telah mengakui kepemimpinan Juan Guaido sebagai Presiden Venezuela yang baru menggantikan Nicolas Maduro. Sebaliknya, dukungan terhadap Maduro hanya datang dari lima negara sekutunya. 

Kesepuluh negara yang mendukung Guaido adalah Amerika Serikat (AS), Kanada, Brasil, Chile, Inggris, Jerman, Prancis, Spanyol, Australia dan Israel. Sedangkan kepemimpinan Maduro didukung sekutu dekat Venezuela, yakni Rusia, Turki, Tiongkok, Meksiko dan Bolivia.

Pengakuan terbaru atas kepemimpinan Guaido datang dari Pemerintah Australia, pada Senin (28/1). Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, mengatakan dukungan itu selaras dengan konstitusi Venezuela dan mendesak pemilihan umum ulang segera digelar di negara itu.

"Australia menyerukan transisi menuju demokrasi di Venezuela sesegera mungkin," kata Payne dalam rilis resmi negara tersebut, Senin (28/1).

Selain itu, Australia mendukung seruan Grup Lima agar Nicolas Maduro tak menduduki posisi kursi kepresidenan. Payne juga menjelaskan pihaknya mendesak agar semua pihak bekerja secara konstruktif menuju penyelesaian damai di Venezuela.

Sebelumnya pada Minggu (27/1), Israel juga secara resmi mengakui Ketua Majelis Nasional Venezuela, Juan Guaido, sebagai presiden. Pengakuan tersebut, disampaikan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Negara-negara Eropa juga menyatakan dukungan kepada Guaido dengan catatan jika Presiden Nicholas Maduro tak segera mengambil langkah mengadakan pemilihan umum darurat dalam waktu delapan hari ke depan.

Indonesia sejauh ini belum membuat keputusan apakah mendukung Guaido ataukah tidak. Namun Pemerintah Indonesia mendesak pemerintah Venezuela mendengar suara rakyatnya di tengah krisis politik menyusul perebutan kekuasaan antara Presiden Majelis Nasional, Juan Guaido, dan Presiden Nicolas Maduro sebagai pemimpin sah negara tersebut.

"Dengan rasa hormat sepenuhnya terhadap kedaulatan Venezuela dan tanpa niat untuk mencampuri urusan dalam negerinya, penting untuk memastikan bahwa suara rakyat harus didengar oleh semua pihak," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, melalui situs resminya pada Sabtu (26/1).

Pemerintah Indonesia merilis pernyataan itu untuk menanggapi krisis politik Venezuela yang kian pelik terutama setelah Guaido mendeklarasikan diri secara sepihak sebagai pemimpin interim negara Amerika Selatan itu dan menentang kepemimpinan Maduro.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA TERKINI

Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon