Boni Hargens: Hoax Jadi Strategi Menang Pemilu 2019

Jakarta, Beritasatu.com - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menegaskan hoax yang marak terjadi belakangan ini merupakan strategi untuk meraih kekuasaan di Pemilu 2019. Menurut Boni, pelaku dan penyebar hoax akan berhenti ketika kekuasaan berhasil diraih.
"Sebagai skenario politik, hoax tetaplah sebuah strategi. Pelaku hoaks hanya berhenti ketika kekuasaan diraih, karena tujuan dari semua itu adalah kekuasaan. Sama seperti agama yang didagangkan atau sentimen etnik yang dipolitisir," ujar Boni di sela diskusi bertajuk ‘Tolak Berita Palsu Menjelang Pemilu’ di Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Boni mengungkapkan setiap hoax, khususnya hoax politik dan pemilu yang dihembuskan by design untuk memenangkan persepsi publik. Karenanya, Boni menduga ada motif politik dan afiliasi para penyebar hoax dengan partai atau tim kampanye politik.
"Polisi mesti menyasar desain besar di balik itu sehingga kasus ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi pembangunan kesadaran politik masyarakat. Mereka yang rasional akan marah dan yang kurang rasional mungkin terpengaruh oleh hoax ini. Tapi bagaimanapun, pengungkapan kasus-kasus hoax ini membantu pemilih untuk belajar bersikap rasional dalam pemilu," jelas dia.
Boni menilai fenomena fake news, fitnah, kebohongan atau hoax yang menjadi trend dalam kampanye politik 2019 ini sangat mengancam persepsi politik kelompok milenial.
"Kita semua melihat dengan telanjang bahwa fenomena hoax yang berkembang selama ini benar-benar merusak persepsi politik kelompok milenial, dan juga kelompok parokial, masyarakat yang memiliki keterbatasan informasi politik," tutur dia.
Menurut Boni, para politisi melihat kondisi ini sebagai peluang untuk meraih kekuasaan. Logika curang dan strategi kebohongan menjadi trend baru yang dibungkus dengan istilah negative campaign yang sebetulnya dalam praksis menjadi black campaign alias kampanye hitam.
"Semua dianggap wajar karena politik demokrasi elektoral dipahami sebagai pertarungan menang-kalah, bukan benar-salah. Logika pragmatisme menjadi arus utama," terang Boni.
Boni mencontohkan, hoax tentang KPU curang, tuduhan aparat mengintervensi pemilu, termasuk gosip lama tentang tujuh kontainer surat suara yang dihembuskan lewat akun medsos Andi Arief telah mengacaukan ruang politik tetapi tetap saja dinikmati sebagai pertunjukan wajar oleh politisi pecundang.
Karena itu, Boni mengajak masyarakat khususnya para pemilih pemula atau melinials untuk dapat melihat keadaan politik secara lebih logis dengan memperhatikan pemikiran akal sehat, untuk dapat memaknai pelaksanaan pemilihan umum dapat berjalan dengan damai.
"Masyarakat harus berfikir positif, masyarakat harus diajak untuk rasional, masyarakat harus diajak untum nersikap bijaksana, sehingga proses pemilihan ini betul-betul proses politik yang rasional, yang mengusung integritas, yang mengusung prinsip sportivitas, sehingga kita semua akan melihat pemilu ini pemilu yang damai," pungkas Boni.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Langka! Banjir Menerjang Dataran Tinggi di Malang

Jokowi Ingatkan Perbankan Kucurkan Kredit ke UMKM, Jangan Hanya Beli SBN

Helikopter Militer AS Jatuh di Laut Jepang, 1 Orang Dipastikan Tewas

Piala AFC: Hajar Stallion 5-2, Bali United Bertengger di Posisi 3 Grup G

Kiper Liverpool Alisson Becker Cedera Panjang

Eks Aktivis 98 Sepakat Tolak Fitnah untuk Prabowo-Gibran

Selesai Diperiksa Penyidik, SYL Ngaku Sudah Sampaikan Semua Fakta

Diperiksa soal Dugaan Pemerasan Firli Bahuri, SYL Dicecar 12 Pertanyaan

Lirik Lagu Di Tepian Rindu oleh Davi Siumbing yang Viral di Media Sosial

204 Juta Data Pemilih di KPU Bocor, Menkominfo Sebut Bukan Motif Politik

Dampak Perubahan Iklim Makin Nyata, Jokowi Beberkan Faktanya

Ketidakpastian Global Masih Menghantui, Begini Karakteristiknya

Geledah Rumah di Jakarta, KPK Sita Bukti Dokumen Terkait Kasus Wamenkumham

Ada Gangguan Sinyal di Stasiun Citayam, Perjalanan KRL Tertahan

Lirik Lagu Before You Go dari Lewis Capaldi dan Terjemahannya
1
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo