Presiden Baru Guatemala Janji Bendung Migran ke AS

Penulis: Unggul Wirawan | Editor: WIR
Selasa, 13 Agustus 2019 | 11:11 WIB
Alejandro Giammattei
Alejandro Giammattei (AFP / Johan ORDONEZ)

Guatemala City, Beritasatu.com- Tokoh konservatif Alejandro Giammattei telah terpilih sebagai presiden di Guatemala, Senin (12/8). Dia menang atas janji-janji untuk membendung migrasi massal ke Amerika Serikat (AS) dengan memerangi kemiskinan, korupsi dan kekerasan di negara Amerika Tengah.

Giammattei mengalahkan mantan ibu negara Sandra Torres dalam pemilihan putaran kedua, dan mengumpulkan lebih dari 58% suara. Torres, seorang sosial demokrat, hanya memenangi 42%.

Lebih dari 99% surat suara telah dihitung, menurut Mahkamah Pemilihan Umum, yang presidennya Julio Solorzano telah menyatakan bahwa hasilnya "sudah tidak dapat diubah" di tengah-tengah penghitungan.

Namun demikian, jumlah pemilih rendah dan data awal menunjukkan lebih dari 55% pemilih yang memenuhi syarat mungkin telah abstain dari pemungutan suara. Kondisi ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Giammattei.

"Tujuan tercapai," kata Giammattei, seorang dokter berusia 63 tahun yang dikalahkan dalam tiga pencalonan presiden sebelumnya.

Giammattei akan mengambil alih jabatan pada Januari dari Presiden Jimmy Morales yang tercemar korupsi. Morales telah memberi selamat kepada Giammattei sebagai penggantinya dan menjanjikan transisi "transparan dan tertib".

Namun, Giammattei akan berada di bawah tekanan besar dari Amerika Serikat untuk menerapkan pakta migrasi kontroversial yang akan memungkinkan Washington mengirim sebagian besar pencari suaka Honduras dan Salvador yang melewati Guatemala kembali ke negara miskin yang diliputi kejahatan itu.

Korupsi adalah masalah utama menjelang putaran pertama pemilihan pada bulan Juni - yang menjadi puncaknya Torres. Tetapi isu korupsi telah digantikan oleh skandal politik mengenai kesepakatan migrasi.

Tidak ada kandidat presiden Guatemala yang datang dengan reputasi baik. Torres kiri tengah, yang mantan suaminya Alvaro Colom adalah presiden dari 2008-2012, telah dicurigai terlibat dalam korupsi.

Giammattei tidak jauh lebih baik.

Situs internet investigasi Nomada mencapnya sebagai "impulsif ... despotik, tiranik, berubah-ubah, pendendam," di antara ciri-ciri lainnya.

Tetapi Giammattei mendapat nilai bagus pada kekhawatiran pemilih seperti ekonomi, korupsi dan keamanan, menurut Risa Grais-Targow dari Grup Eurasia.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA TERKINI

Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon