Nadiem Beberkan Hambatan Pembelajaran Jarak Jauh

Penulis: BeritaSatu | Editor: WBP
Jumat, 7 Agustus 2020 | 18:45 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim (kiri0 saat melakukan kunjungan kerja ke SMA Regina Pacis Bogor,  Kamis (30/7/2020).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim (kiri0 saat melakukan kunjungan kerja ke SMA Regina Pacis Bogor, Kamis (30/7/2020). (SMA Regina Pacis Bogor / Yongki S)

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memaparkan sejumlah kendala yang dihadapi oleh sekolah, orangtua hingga peserta didik selama penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

"Situasi di masa PJJ ini sangat sulit, begitu banyak tantangan yang dihadapi," kata Nadiem saat diskusi daring dengan tema 'Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19" yang dipantau di Jakarta, Jumat (7/8/2020).

Ia mengatakan banyak guru kesulitan dalam mengelola PJJ serta terbebani menuntaskan kurikulum. Waktu pembelajaran berkurang, sehingga guru tidak mungkin memenuhi beban jam mengajar. Selain itu, pendidik juga kesulitan berkomunikasi dengan orangtua sebagai mitra di rumah ketika anak menerapkan PJJ.

Kemudian, lanjut dia, kendala orangtua sebagai guru pertama bagi anak di rumah juga tidak mudah dalam mendampingi belajar, karena mereka memiliki sejumlah pekerjaan lain yang mesti dikerjakan. "Ada pula yang harus beradaptasi terhadap anak-anaknya melakukan pembelajaran di rumah," katanya.

Tidak hanya itu, kata Nadiem, ada juga orangtua yang kesulitan memotivasi anak-anaknya untuk belajar, ditambah lagi kesulitan dalam hal memahami materi pelajaran atau kurikulum.

Sementara, kendala yang dihadapi siswa ialah banyak yang mengaku kesulitan konsentrasi belajar dari rumah dan mengeluhkan beratnya penugasan dari guru. Belum lagi peningkatan stres dan jenuh akibat isolasi yang berkelanjutan serta berpotensi menimbulkan rasa cemas dan depresi pada anak.

Selama ini, kata Nadiem, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah melakukan sejumlah upaya, di antaranya program guru berbagi, bimbingan teknis daring, webinar hingga penyediaan kuota internet gratis bagi siswa.

Selain itu, lanjutnya, relaksasi anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) yang bisa digunakan untuk kuota siswa, peralatan pembelajaran dan untuk peralatan persiapan pembelajaran tatap muka.

Bagi daerah yang kesulitan dengan akses internet, Kemdikbud meluncurkan program belajar dari rumah yang disiarkan oleh TVRI dan RRI, mengoptimalkan Rumah Belajar sebagai salah satu platform daring, serta kerja sama dengan mitra lainnya.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA TERKINI

Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon