Wakapolri Tegaskan Polri Solid Dukung Komjen Sigit Jadi Kapolri

Jakarta, Beritasatu.com - Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan Polri solid mendukung pencalonan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Gatot menegaskan bahwa tidak ada masalah di tubuh Polri meskipun Sigit adalah Komjen junior.
"Kita semua solid dan saya juga mendukung (pencalonan Sigit)," kata Gatot saat dihubungi Beritasatu.com, Rabu (13/1/2021).
Seperti diberitakan Sigit adalah Komjen yang paling yunior diantara 4 Komjen lain dalam bursa calon Kapolri. Sigit adalah lulusan Akpol 1991 sementara Kapolri Idham Azis—yang ia gantikan—adalah lulusan Akpol 1988A.
Artinya Sigit "melompati" tiga angkatan lainnya yakni 88B, 89, dan 90. Sigit punya masa kerja aktif yang panjang karena ia baru akan pensiun pada 1 Juni 2027 atau masih punya masa kerja 6,5 tahun—sementara jabatan Kapolri biasanya 2-3 tahun.
Sedangkan empat calon Kapolri lain—secara berturut-turut dari angkatan—adalah senior Sigit. Mereka adalah Komjen Arief Sulistyanto (Kalemdiklat—Komjen paling senior saat ini, angkatan 87, masa pensiun 2 tahun 3 bulan).
Lalu ada Komjen Gatot Eddy (Wakapolri, Akpol 88A atau teman seangkatan Idham Azis, pensiun 2 tahun 6 bulan).
Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT, Akpol 88B, pensiun 2 tahun 3 bulan) dan Komjen Agus Andrianto (Kabaharkam, Akpol 1989, pensiun 4 tahun 1 bulan).
Sigit masih belum merespon saat ditanya Beritsatu.com soal penunjukan dirinya sebagai Kapolri. Namun Sigit sempat berbicara akan melakukan pembenahan internal agar bisa melakukan penegakan hukum secara tegas ,humanis, dan transparan.
Juga bisa memberikan rasa aman dan memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan untuk masyarakat supaya Polri lebih dipercaya masyarakat.
Chemistry antara Sigit dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang sudah terbentuk sejak lama. Itu saat Sigit duduk sebagai Kapolres Solo dengan pangkat Kombes dan Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo pada 2011 silam.
Saat itu kedua orang ini—yang duduk bersama sebagai Muspida di Solo—bahu membahu menangani krisis dari peristiwa bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Solo pada 25 September 2011.
Dari Solo hubungan mereka kembali dekat dan berlanjut saat Jokowi menjadi presiden pada 2014 silam. Saat itu Sigit diajak ke Istana untui menjadi ajudan Jokowi selama dua tahun. Sejak itu Sigit disebut-sebut sebagai anak emas Jokowi.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Konsumsi Obat Terlarang, Pengemudi Ayla di Sukabumi Tabrak 8 Pemotor

Rosan, Airlangga, Zulhas, hingga Anis Matta Hadiri Rapat Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran di DPP Golkar

KPK Sebut Hakim Agung Gazalba Pakai Uang Gratifikasi untuk Beli Rumah dan Tanah

Buruh di Indramayu Tipu Warga Ratusan Juta dalam Seleksi Bintara Polri

Istri Siri Pelaku Pembakaran Eks Direktur RSU Padang Sidempuan Diringkus Polisi

Sule Siap Nikahi Santyka Fauziah Tahun Depan

Kenali Faktor, Gejala, dan Risiko HIV atau AIDS

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Terima Uang Terkait Putusan Kasasi Edhy Prabowo

Strategi KPU Kota Magelang Tingkatkan Partisipasi Pemilih Muda

TKN Sebut Gimik Gemoy Prabowo Itu Alami, Tak Dibuat-buat

Cekcok, Anak Wanita di Mojokerto Pukul Ayah Kandung hingga Tewas

Sempat Divonis Bebas, Hakim Agung Gazalba Saleh Dijebloskan Lagi ke Rutan KPK

Dilanda Hujan Deras, Sejumlah Jalan dan Permukiman di Depok Banjir, Atap Stadion Roboh

Dugaan Kebocoran Data Pemilih, Anggota Komisi I DPR Sebut Sistem di KPU Masih Aman

Ammar Zoni Fokus Latihan Tinju di Tengah Proses Perceraian dengan Irish Bella
2
4
Retno Marsudi: Palestina Punya Hak untuk Merdeka
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo