Pengamat: Loss of Learning Bukan karena PJJ, Tapi Kualitas Guru yang Kurang

Penulis: Maria Fatima Bona | Editor: B1
Senin, 25 Januari 2021 | 22:06 WIB
Siswa Sekolah Dasar didampingi orang tua melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem daring pada hari pertama tahun ajaran baru 2020-2021 di Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 13 Juli 2020.
Siswa Sekolah Dasar didampingi orang tua melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem daring pada hari pertama tahun ajaran baru 2020-2021 di Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 13 Juli 2020. (Antara / Feny Selly)

Jakarta, Beritasatu.com - Masalah loss of learning atau kehilangan kesempatan belajar kini menjadi kekhawatiran utama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) dinilai menjadi penyebabnya.

Menurut pengamat pendidikan, Indra Charismiadji, anggapan pelaksanaan PJJ dapat menyebabkan loss of learning tidak dapat dibenarkan. Pasalnya, dampak negatif pembelajaran siswa selama ini sebetulnya sudah muncul sebelum pandemi Covid-19.

"Loss of learning itu sudah ada di bangsa ini sebelum adanya pandemi. Bedanya, sekarang ini kelihatan. Orang tua yang selama ini tidak melihat anak belajar di sekolah, jadi melihat ketika mendampingi anak di rumah," kata Indra kepada Suara Pembaruan, Senin (25/1/2021).

Indra menyebutkan, apabila loss of learning ini dikaitkan dengan motivasi belajar anak yang menurun, seperti anak cepat bosan sehingga tidak mau belajar, sebetulnya hal tersebut adalah cerminan kondisi anak di kelas. Pasalnya, pada masa PJJ, materi yang dibahas sama dan oleh guru yang sama.

Indra menyebutkan, masalah loss of learning terjadi bukan karena tidak ada tatap mukanya, tetapi memang masalah ada pada kualitas guru. Untuk itu, Indra mendorong Kemdikbud untuk melakukan pengembangan mutu guru. Sebab selama ini, Indra menilai Kemdikbud hanya fokus ke masalah-masalah teknis seperti kebutuhan kuota, relaksasi dana bantuan operasional sekolah (BOS), dan hal lainnya sehingga melupakan peran guru.

"Jadi langkah-langkah diambil Kemdikbud tidak menjawab problematika. Karena problem pertamanya tidak pernah ada survei kebutuhan apa untuk PJJ," ucapnya.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA TERKINI

Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon