Pengamat: Loss of Learning Bukan karena PJJ, Tapi Kualitas Guru yang Kurang

Jakarta, Beritasatu.com - Masalah loss of learning atau kehilangan kesempatan belajar kini menjadi kekhawatiran utama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) dinilai menjadi penyebabnya.
Menurut pengamat pendidikan, Indra Charismiadji, anggapan pelaksanaan PJJ dapat menyebabkan loss of learning tidak dapat dibenarkan. Pasalnya, dampak negatif pembelajaran siswa selama ini sebetulnya sudah muncul sebelum pandemi Covid-19.
"Loss of learning itu sudah ada di bangsa ini sebelum adanya pandemi. Bedanya, sekarang ini kelihatan. Orang tua yang selama ini tidak melihat anak belajar di sekolah, jadi melihat ketika mendampingi anak di rumah," kata Indra kepada Suara Pembaruan, Senin (25/1/2021).
Indra menyebutkan, apabila loss of learning ini dikaitkan dengan motivasi belajar anak yang menurun, seperti anak cepat bosan sehingga tidak mau belajar, sebetulnya hal tersebut adalah cerminan kondisi anak di kelas. Pasalnya, pada masa PJJ, materi yang dibahas sama dan oleh guru yang sama.
Indra menyebutkan, masalah loss of learning terjadi bukan karena tidak ada tatap mukanya, tetapi memang masalah ada pada kualitas guru. Untuk itu, Indra mendorong Kemdikbud untuk melakukan pengembangan mutu guru. Sebab selama ini, Indra menilai Kemdikbud hanya fokus ke masalah-masalah teknis seperti kebutuhan kuota, relaksasi dana bantuan operasional sekolah (BOS), dan hal lainnya sehingga melupakan peran guru.
"Jadi langkah-langkah diambil Kemdikbud tidak menjawab problematika. Karena problem pertamanya tidak pernah ada survei kebutuhan apa untuk PJJ," ucapnya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

ASN DKI yang Ingin Mendapat Promosi Bisa Kerja di IKN

Panduan Praktis Membuat Puisi yang Menginspirasi

Gus Miftah Ajak Gibran Serap Aspirasi Kiai dan Santri di Pesantren

Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo-Gibran untuk Jadikan Bangsa Kuat

Orang Tua dan Anak-anak Jadi Korban, Israel Arogan dan Tak Paham Aturan Perang

Menkes Tegaskan Wabah Pneumonia di Tiongkok Bukan Virus Baru seperti Covid-19

26 Orang Diperiksa Kasus Aiman Sebut Oknum Aparat Tak Netral di Pemilu 2024

Pengurus Masjid di Jakut Buka Posko Relawan ke Palestina, 1.000 Orang Sudah Ambil Formulir

MarkPlus Conference ke-18 Digelar 6-7 Desember, Angkat Tema "Unstoppable Future"

Soal Gencatan Senjata, Kedubes Palestina Sebut Situasi di Gaza Masih Buruk

Masih Aman, Utang Negara Sentuh Rp 7.950,52 Triliun

Tangani Stunting, Pemkab Probolinggo Siapkan Program ASN Bapak Asuh

BTN Optimistis Target Laba Tercapai Ditopang Klaim Asuransi Jiwasraya

Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri ke SYL, 30 Saksi Diperiksa di 2 Lokasi

Populasi di Tiongkok Menyusut, Xi Jinping Dorong Organisasi Wanita Promosikan Budaya Melahirkan
1
5
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo