Yangon, Beritasatu.com – Rakyat Myanmar dapat melanjutkan penggunaan uang kertas 5.000 dan 10.000 kyat dengan aman setelah kudeta militer. Pada Rabu (3/2), pengumuman itu disampaikan Dewan Administrasi Negara Myanmar setelah rumor demonetisasi uang kertas.
Seperti dilaporkan Xinhua, dewan membantah rumor dan berita palsu tersebar di media sosial tentang demonetisasi uang kertas pecahan 5.000 dan 10.000 kyat yang diterbitkan oleh negara secara resmi.
Sementara itu, Bank Sentral Myanmar pada Rabu mengumumkan bahwa warga dapat melanjutkan penggunaan uang kertas secara amanah dan layanan perbankan tanpa rasa khawatir.
Bank Sentral Myanmar telah menyampaikan arahan kepada bank-bank untuk mengoperasikan layanan perbankan seperti biasa. Bank sentral juga memberikan penekanan pada menstabilkan sistem moneter terkait rumor tersebut.
Para pemimpin pemerintah Myanmar dan pejabat senior lainnya dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang berkuasa ditahan oleh militer pada Senin dini hari.
Kantor Kepresidenan kemudian mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun. Menurut pernyataan dari militer, kekuasaan negara diserahkan kepada Panglima Tertinggi Badan Pertahanan,.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com