Guru Penggerak Berkesempatan Jadi Kepala Sekolah
Jumat, 12 Februari 2021 | 17:19 WIB

Sorong, Beritasatu.com – Guru penggerak yaitu guru-guru yang bergabung dalam Program Sekolah Penggerak, memiliki kesempatan untuk diangkat menjadi kepala sekolah. Insentif itu diharapkan bisa memacu para guru penggerak angkatan ke-1 yang sedang menjalani pendidikan.
"Ke depan, kalau mau mempunyai karier sebagai kepala sekolah, tentu harus melewati program guru penggerak karena ini bukan cuma program penguatan, tapi juga kepemimpinan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim saat melakukan kunjungan kerja ke kota Sorong, Papua Barat, Kamis (11/02/2021), dikutip dari siaran pers yang diterima Beritasatu, Jumat (12/02/2021).
Guru penggerak adalah program yang dirancang untuk memberikan pembekalan kompetensi kepada para guru mulai dari jenjang TK/PAUD hingga SMA. Tujuannya menyiapkan pemimpin pembelajaran masa depan.
Untuk angkatan pertama, program guru penggerak dibatasi hanya untuk 2.800 orang. Mendikbud memastikan selanjutnya kuota program guru penggerak akan ditambah seiring dengan tingginya minat para guru. Diharapkan, guru-guru peserta program guru penggerak bisa mengubah pola pikirnya untuk selalu mengutamakan siswa dalam proses pembelajaran.
"Sebenarnya, melalui program guru penggerak Kemdikbud bukannya mau mengajari menjadi guru. Semua guru yang baik tahu bahwa ada yang tidak beres dengan cara kita mengajar. Prosesnya ada yang salah. Padahal insting guru itu sudah benar. Jadi tugas Kemdikbud adalah memerdekakan insting itu," kata Nadiem.
Sementara itu, calon guru penggerak dari SMPN 9 Kota Sorong, Elis Franciska, mengaku dirinya menyadari bahwa program pembelajaran yang dianggapnya sudah benar 100 persen, ternyata belum sesuai dengan filosofi mengajar dari Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara. "Ketika kami ikut program Guru Penggerak, kami jadi mau berubah," ujar Franciska.
Franciska mengaku telah ikut menyebarkan pembelajaran yang diterimanya dari program guru penggerak karena penting bagi semua guru.
"Kami memberikan sosialisasi kepada semua guru di SMP kami, sekitar 52 orang. Kami mensosialisasikan tentang apa itu guru penggerak dan apa yang kami dapat. Ternyata apa yang kami pelajari dan lakukan selama ini terhadap anak-anak didik kami jauh daripada apa yang seharusnya dilakukan di seorang guru penggerak," kata Franciska.
Sementara itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Iwan Syahril mengatakan Kota Sorong menjadi angkatan pertama (tahun 2021-2022) dalam program guru penggerak. Jumlah guru yang mengikuti program itu sebanyak 15 orang yang akan menjalani pembekalan kompetensi selama sembilan bulan ke depan. Dia menargetkan enam angkatan untuk program guru penggerak.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Langka! Banjir Menerjang Dataran Tinggi di Malang

Jokowi Ingatkan Perbankan Kucurkan Kredit ke UMKM, Jangan Hanya Beli SBN

Helikopter Militer AS Jatuh di Laut Jepang, 1 Orang Dipastikan Tewas

Piala AFC: Hajar Stallion 5-2, Bali United Bertengger di Posisi 3 Grup G

Kiper Liverpool Alisson Becker Cedera Panjang

Eks Aktivis 98 Sepakat Tolak Fitnah untuk Prabowo-Gibran

Selesai Diperiksa Penyidik, SYL Ngaku Sudah Sampaikan Semua Fakta

Diperiksa soal Dugaan Pemerasan Firli Bahuri, SYL Dicecar 12 Pertanyaan

Lirik Lagu Di Tepian Rindu oleh Davi Siumbing yang Viral di Media Sosial

204 Juta Data Pemilih di KPU Bocor, Menkominfo Sebut Bukan Motif Politik

Dampak Perubahan Iklim Makin Nyata, Jokowi Beberkan Faktanya

Ketidakpastian Global Masih Menghantui, Begini Karakteristiknya

Geledah Rumah di Jakarta, KPK Sita Bukti Dokumen Terkait Kasus Wamenkumham

Ada Gangguan Sinyal di Stasiun Citayam, Perjalanan KRL Tertahan

Lirik Lagu Before You Go dari Lewis Capaldi dan Terjemahannya
1
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo