Guru Penggerak Berkesempatan Jadi Kepala Sekolah

Penulis: Natasia Christy Wahyuni | Editor: B1
Jumat, 12 Februari 2021 | 17:19 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat mengunjungi SMPN 14 Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat mengunjungi SMPN 14 Kabupaten Sorong, Papua Barat. (istimewa)

Sorong, Beritasatu.com – Guru penggerak yaitu guru-guru yang bergabung dalam Program Sekolah Penggerak, memiliki kesempatan untuk diangkat menjadi kepala sekolah. Insentif itu diharapkan bisa memacu para guru penggerak angkatan ke-1 yang sedang menjalani pendidikan.

"Ke depan, kalau mau mempunyai karier sebagai kepala sekolah, tentu harus melewati program guru penggerak karena ini bukan cuma program penguatan, tapi juga kepemimpinan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim saat melakukan kunjungan kerja ke kota Sorong, Papua Barat, Kamis (11/02/2021), dikutip dari siaran pers yang diterima Beritasatu, Jumat (12/02/2021).

Guru penggerak adalah program yang dirancang untuk memberikan pembekalan kompetensi kepada para guru mulai dari jenjang TK/PAUD hingga SMA. Tujuannya menyiapkan pemimpin pembelajaran masa depan.

Untuk angkatan pertama, program guru penggerak dibatasi hanya untuk 2.800 orang. Mendikbud memastikan selanjutnya kuota program guru penggerak akan ditambah seiring dengan tingginya minat para guru. Diharapkan, guru-guru peserta program guru penggerak bisa mengubah pola pikirnya untuk selalu mengutamakan siswa dalam proses pembelajaran.

"Sebenarnya, melalui program guru penggerak Kemdikbud bukannya mau mengajari menjadi guru. Semua guru yang baik tahu bahwa ada yang tidak beres dengan cara kita mengajar. Prosesnya ada yang salah. Padahal insting guru itu sudah benar. Jadi tugas Kemdikbud adalah memerdekakan insting itu," kata Nadiem.

Sementara itu, calon guru penggerak dari SMPN 9 Kota Sorong, Elis Franciska, mengaku dirinya menyadari bahwa program pembelajaran yang dianggapnya sudah benar 100 persen, ternyata belum sesuai dengan filosofi mengajar dari Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara. "Ketika kami ikut program Guru Penggerak, kami jadi mau berubah," ujar Franciska.

Franciska mengaku telah ikut menyebarkan pembelajaran yang diterimanya dari program guru penggerak karena penting bagi semua guru.

"Kami memberikan sosialisasi kepada semua guru di SMP kami, sekitar 52 orang. Kami mensosialisasikan tentang apa itu guru penggerak dan apa yang kami dapat. Ternyata apa yang kami pelajari dan lakukan selama ini terhadap anak-anak didik kami jauh daripada apa yang seharusnya dilakukan di seorang guru penggerak," kata Franciska.

Sementara itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Iwan Syahril mengatakan Kota Sorong menjadi angkatan pertama (tahun 2021-2022) dalam program guru penggerak. Jumlah guru yang mengikuti program itu sebanyak 15 orang yang akan menjalani pembekalan kompetensi selama sembilan bulan ke depan. Dia menargetkan enam angkatan untuk program guru penggerak.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA TERKINI

Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon