Tangerang, Beritasatu.com - Penggerebekan Hotel Alona yang berada di di Jalan Lestari Nomor 29A, Kreo, Larangan, Kota Tangerang oleh pihak kepolisian terkait dugaan kasus prostitusi online hingga kini masih menjadi perbincangan di masyarakat. Terlebih hotel tersebut dimiliki oleh artis Cynthiara Alona.
Tak hanya itu, pihak Kepolisian terkait kasus ini menyatakan telah menetapkan tiga pelaku sebagai tersangka dan melakukan penahanan kepada DA selaku muncikari, kemudian Abdul Azis alias AA sebagai pengelola hotel, dan Cynthiara Alona sebagai pemilik hotel atas tuduhan menjalankan bisnis prostitusi melalui hotel yang dimilikinya.
Bahkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus dalam keterangan persnya menyatakan bahwa Cynthiara Alona mengetahui bahkan melakukan perekrutan wanita-wanita yang melakukan bisnis prostitusi di hotelnya.
"Modusnya adalah ini para pelaku kerja sama. Mulai dari muncikari, sampai ke pengelola hotel sampai ke pemilik hotel. Kenapa keterlibatan pemilik hotel? Dia mengetahui. Dan dari hasil penggerebekan kemarin, 15 orang wanita muda ini adalah korban. Semuanya anak di bawah umur yang rata-rata umurnya 14 sampai 15 tahun dan berasal dari berbagai daerah, yang direkrut untuk dipekerjakan di sini," ungkap Yusri.
Atas dasar tersebut, pihak kepolisian kini telah menutup operasional Hotel Alona setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tangerang.
"Hotelnya sendiri sudah kita police line, karena di situ tempat kejadian perkara (TKP)," lanjutnya.
Pengakuan Warga
Pengakuan senada diakui oleh Sentanu selaku Ketua RT 04 /01 Kreo, Larangan, Kota Tangerang yang tinggal di sekitar Hotel Alona. Dia menduga bahwa hotel tersebut kerap dijadikan lokasi bisnis prostitusi. Bahkan dirinya pernah bertemu dan dimintai tolong oleh seorang wanita yang diperkirakannya datang dari kampung yang mengaku akan dipekerjakan di hotel tersebut.
"Jadi waktu itu, saya sempat ketemu seorang wanita yang mengaku dari kampung dan baru saja melahirkan bayi yang berusia dua bulan. Wanita itu naik taksi dan kebetulan uangnya kurang Rp 30.000, katanya nanti dibayar saat tiba di lokasi. Beruntung ketemu warga dan saya, makanya langsung saya bawa ke rumah saya dan sempat saya tawari untuk menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) tapi wanita itu menolak," tutur Sentanu.
"Suaminya kebetulan jualan gorengan di kampung dan tidak mengizinkan wanita itu untuk bekerja di tempat saya meski dia nggak pernah tahu juga dia ditawari kerja di hotel itu sebagai apa. Namun karena kita curiga, makanya kita sepakat sama warga untuk minta dia pulang ke kampung halamannya lagi dan kita kasih ongkos pulang karena dia bilang enggak punya uang sama sekali. Makanya warga di sini bersyukur akhirnya praktek bisnis prostitusi ini dibongkar pihak kepolisian karena memang hotelnya berada di lingkungan warga dan sudah meresahkan," tandasnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com