Asrena Kasal: Banyak yang Mengawaki Kapal Selam, Tidak Ada yang Sakit

Jakarta, Beritasatu.com - Di media sosial dan beberapa media, sempat viral kabar tentang kondisi Mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmabar II TNI Angkatan Laut yang juga mantan Komandan KRI Nanggala 402, Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa. Iwa dikatakan sakit keras akibat radiasi serbuk besi dari kapal selam. Iwa sudah membantah kabar itu.
Bantahan juga didukung oleh Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksamana Muda TNI, Muhammad Ali.
Ali mengakui, dirinya sempat lama berdinas di satuan kapal selam dengan Iwa. Namun kondisi dirinya berbeda dengan Iwa yang hingga saat ini tengah menjalani perawatan karena sakit berkepanjangan. Ali mengaku tidak mengalami sakit apapun, termasuk adanya kemungkinan keracunan radiasi serbuk besi ataupun mercury.
"Kita satu kapal, saya pernah satu mess dengan beliau (Kolonel Iwa), satu kapal pernah, beberapa kali pelayaran operasi bersama-sama. Jadi, sudah jelas bahwa tidak ada hal-hal apa yang selama ini disangkakan, terkena gas beracun atau radiasi zat mercury, zat besi, itu semua tidak benar. Banyak yang mengawaki kapal selam dan tidak ada yang sakit akibat dari apa yang diceritakan media," kata Asrena Kasal Laksamana Muda Muhammad Ali, dalam konferensi pers di RS TNI AL Mintohardjo, Jakarta, Selasa (4/5/2021).
BACA JUGA
Viral di Media, Mantan Komandan KRI Nanggala Bantah Kabar Sakit Keras karena Radiasi Kapal Selam
Kondisi Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa sempat menjadi viral setelah adanya pernyataan mantan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal (Irjen) Purnawirawan Anton Charliyan, yang merupakan kakak kandung Kolonel Iwa. Anton menyebutkan adiknya mengalami sakit keras setelah 26 tahun berdinas di Kapal Selam.
Iwa sendiri merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) Angkatan Laut tahun 1991. Sepanjang kariernya, Iwa menjadi orang terpilih di pasukan khusus kapal selam Indonesia.
Anton sempat mengatakan, dirinya mengetahui betul karena selama ini selalu berkumpul dengan Iwa dan rekan-rekannya serta berbagai cerita tentang kondisi menjadi pasukan khusus di dalam kapal selam. Anton berharap ke depannya, pemerintah bisa lebih memerhatikan para anggota pasukan khusus kapal selam yang selama ini mendedikasikan jiwa raganya untuk NKRI dan tetap menjaga kedaulatan.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

Bobol Situs KPU, Jimbo Jual Data Pemilih Seharga Rp 1,2 Miliar

Komisi III DPR Yakin Polda Metro Jaya Siap Hadapi Praperadilan Firli

Selalu Unggul di Lembaga Survei, Prabowo-Gibran Dinilai Bukan Dinasti Politik

Syed Modi India International: Semua Wakil Indonesia Lolos

Bosan Jadi Artis, Billy Syahputra Ingin Dagang Seblak

Rosan Roeslani Umumkan Otto Hasibuan Masuk TKN Prabowo-Gibran

Istigasah Sebelum Kampanye Pemilu 2024, Mardiono: Momen Wujudkan Kembalinya Kejayaan PPP

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Saksikan Final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Gresik

Apindo Akan Buat Daftar Produk Terkait Israel

Situs KPU Dibobol, 204 Juta Data Pemilih Bocor dan Dijual Peretas

Apindo Jabar Sayangkan Masih Ada Pejabat Daerah Naikkan Upah di Atas 16%


Kalah Adu Penalti Lawan Jerman, Pelatih Argentina: Namanya Untung-untungan
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo