Jakarta, Beritasatu.com - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemko PMK) Agus Sartono mengatakan, untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang bisa bekerja keras, bergotong royong, dan berintegritas harus dimulai sejak dini.
Dalam hal ini, kata Agus, pembentukan karakter pertama dimulai dari rumah menjadi tanggung jawab orang tua. Kemudian, sekolah melalui kurikulum. Adapun skema muatan pendidikan karakter untuk tingkat pendidikan terendah seperti PAUD harus lebih besar. Sementara untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen) seimbang antara karakter dan kognitif, dan perguruan tinggi kognitif lebih besar dibandingkan pendidikan karakter.
“Jadi terlambat kalau kita hanya berharap dengan menceramahi mahasiswa untuk mempunyai karakter yang kuat. Sedangkan dalam keluarganya tidak mendapatkan fondasi yang kuat tentang pentingnya pendidikan karakter,” kata Agus pada Webinar Series seri ke-3 bertema “Pendidikan Indonesia untuk Masa Depan Bangsa dan Kemanusiaan”, yang dilaksanakan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) secara daring pada Selasa (2/6/2021).
Agus juga mengatakan, pendidikan harus dimaknai secara luas sebagai proses pembelajaran secara utuh, tidak hanya di bangku sekolah tetapi pendidikan harus mencakup formal dan informal.
“Jadi kalau kita berbicara tentang pembentukan karakter, maka pembentukan karakter membutuhkan proses. Pembentukan karakter dan pendidikan merupakan satu kesatuan,” kata Agus.
Selanjutnya, Agus menuturkan, setiap tahap merupakan proses, pendidikan karakter harus diletakan dalam satu siklus pembangunan manusia dan kebudayaan ini. Pasalnya, proses pendidikan merupakan proses pembentukan karakter dan pembentukan keadaban. Pendidikan karakter juga diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Tahun 2003 tentang pentingnya karakter yang berlandaskan Pancasila.
“Sangat jelaskan dikatakan sistem pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kompetensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan sosial untuk membentuk karakter untuk membangun peradaban,” paparnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan, pendidikan tidak hanya mendidik anak cerdas di bidang tertentu, tetapi harus ditanamkan karakter.
“Kita perlu memastikan bahwa setiap anak didik kita memahami betul tentang pentingnya kerja keras, gotong royong, dan integritas,” ucapnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com