Jakarta, Beritasatu.com - Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan Foundation for Global Community Health (GCH) menggelar Konferensi Internasional Virtual Pendidikan Fisik dan Ilmu Olah Raga atau Virtual International Conference of Physical Education and Sports Science (ICPESS) pada 10-13 Juni 2021.
Pelaksanaan ICPESS ke-6 ini menjadi pengalaman kedua bagi UNJ sebagai tuan rumah. Pada 2015, UNJ juga telah menyelenggarakan ICPESS ke-4 dengan tuan rumah Fakultas Ilmu Olahraga.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, mengatakan ICPESS sangat mendukung tataran kehidupan baru, new normal dalam rangka kebangkitan olah raga nasional dan meraih prestasi dunia. Menurut Zainudin, hal itu tidak terlepas dari unsur penting olahraga sebagai instrumen menyehatkan kehidupan bermasyarakat.
“Olahraga juga merupakan produk sosial dan budaya yang memiliki makna nyata bagi individu, komunitas, dan masyarakat. Melalui olahraga terbentuklah masyarakat sehat dan sportivitas,” kata Zainudin dalam siaran pers UNJ yang diterima Beritasatu.com, Kamis (10/6/2021).
Zainudin menegaskan pentingnya sport science sebagai unsur penting dalam perkembangan olahraga dan memperkuat posisi prestasi Indonesia dalam kompetisi di dunia internasional. Selain itu, dia berharap pemikiran yang lahir dari penelitian para ahli dalam konferensi ini dapat memperkuat kebijakan pemerintah dalam bidang keolahragaan.
ICPESS dirancang untuk memfasilitasi ide, inovasi, dan interaksi dengan peneliti dari seluruh dunia. Dalam konferensi ini 44 artikel terpilih akan dipublikasi di The Journal of Physical Education and Sport (JPES) yang terindeks Scopus.
ICPESS ke-6 kali ini menghadirkan 76 pembicara terbaik dari 37 negara dari 5 benua. Acara ini tentunya berpotensi mendapatkan rekor MURI sebagai peserta dari benua terbanyak, sebab tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.
Negara yang mengikuti ICPESS antara lain Indonesia, Amerika Serikat, Singapura, Spanyol, Jerman, Israel, Turki, Belgia, Tiongkok, Pakistan, Kanada, Turki, Romania, Selandia Baru, Ethiopia, Afrika Selatan, Filipina, Bulgaria, India, Malaysia, Inggris, Kosta Rika, Brasil, Rusia, Lithuania, Hong Kong (Tiongkok), Selandia Baru, Serbia, Kolombia, Slovakia, Makedonia Utara, Arab Saudi, Thailand, Taiwan, Nigeria, Prancis, dan Vietnam.
Rektor UNJ Prof Komarudin mengatakan ICPESS memiliki kontribusi besar dalam mempersiapkan SDM unggul, terutama dalam menjawab tantangan masa depan. Komarudin mengatakan ICPESS melahirkan ide dan gagasan yang berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di bidang keolahragaan dan sport science.
“Pendidikan abad 21 bersandar pada 4 elemen utama yaitu sikap kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Dengan begitu, pendidikan tidak hanya berbasis pengetahuan, tapi juga keterampilan,” kata Komarudin.
Direktur Program Pascasarjana UNJ Prof Nadiroh mengatakan konferensi ini bertujuan penting, tidak hanya fisik tetapi juga mental karena “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”. Prinsip itu menjadi landasan untuk membangun SDM Indonesia yang kompeten karena olahraga juga membangun jiwa kejujuran dan sportivitas.
“Acara ini juga sangat bermanfaat karena menyatukan para sarjana akademis terkemuka, kelompok ilmuwan dan praktisi multidisiplin dari seluruh dunia untuk mempresentasikan dan bertukar ide yang berkaitan dengan pendidikan jasmani dan ilmu olahraga,” kata Nadiroh.
Di pihak lain, pendiri ICPESS, Prof Ming-Kai Chin mengakui keberhasilan UNJ menjadi tuan rumah dalam konferensi virtual bersejarah untuk profesi pendidikan jasmani dan ilmu olahraga selama pandemi Covid-19.
"Pekerjaan perencanaan dan pengorganisasian berjalan dengan baik, dipandu oleh dan dibangun di atas keberhasilan konferensi sebelumnya dengan rata-rata kehadiran lebih dari 300 delegasi lokal dan internasional dari 30 negara,” kata Chin.
Chin menambahkan konferensi ini menegaskan kembali pentingnya hidup aktif melalui dukungan ilmu olahraga dengan kreativitas dan keberlanjutan. Menurutnya, ada kebutuhan yang muncul secara terus menerus untuk menyesuaikan pendekatan antar-disiplin, teori ke praktik untuk menciptakan komunitas sehat melalui model holistik.
Lewat ICPESS, UNJ berharap ikut berkontribusi dalam mensukseskan program Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya tujuan ketiga, yakni Health and Well-Being dan Quality Education.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com