Jakarta, Beritasatu.com - Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo, mengaku pihaknya tetap optimistis dengan pengembangan sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-19. Sampai saat ini, Pemda Pemalang tetap berusaha mempromosikan pariwisata daerahnya lewat jalur digital.
Diakui oleh Mukti, akibat pandemi yang meluas, terjadi penurunan di sektor pariwisata. Dampaknya, okupansi hotel menurun, diikuti pendapatan asli daerah (PAD) juga menurun, yang berujung pada meningkatnya kemiskinan dan pengangguran.
Walau demikian, pihaknya tetap ingin lebih memperkenalkan bahwa Pemalang sebagai salah satu destinasi tujuan wisata.
"Karena Pemalang lengkap topografinya, ada gunung dan laut, dan tak jauh dari Jakarta," kata Mukti dalam Investor Daily Summit 2021 dalam sesi "Memacu Pariwisata, Membangun Ekonomi Daerah", Kamis (15/7/2021).
Dia lalu memutarkan sebuah video mengenai berbagai daya tarik wisata di Pemalang. Beberapa di antaranya adalah Gunung Slamet, Curug Sibedil, Via Fetta Bukit Mendelem, Puncak Igir Kandang, Arung Jeram Curug Bengkawa, dan Pantai Widuri.
Begitupun kekayaan kuliner di Pemalang. Dari Kopi Pulosari, nanas madu Belik, tambak udang, kepiting, bandeng yang menghasilkan berbagai kreasi kuliner, hingga makanan khas Pemalang Nasi Grombyang.
"Surga tersembunyi di Pemalang," imbuh Mukti.
Kata dia, semua materi mengenai keindahan alam dan kekayaan budaya serta kuliner Pemalang dipaparkan di kanal resmi Pemda Pemalang di Youtube.
Pada kesempatan itu, Mukti juga membeberkan beberapa permasalahan yang mereka hadapi di lapangan untuk pengembangan pariwisata. Di antaranya adalah masalah legal formal pengelola obyek wisata yang belum lengkap, sarana prasarana tak lengkap, sumber daya manusia (SDM), hingga promosi dan investasi pariwisata yang masih minim.
"Kami sadar harus ada strategi pembangunan wisata di Pemalang. Kami dahulukan peningkatan sarana prasarana, peningkatan kualitas SDM, peningkatan promosi dan business meeting, serta pemasaran berbasis kawasan dan virtual tour," paparnya.
"Kami melakukan digitalisasi pariwisata dengan aplikasi mandiri Desa Wisata dan juga ada kartu Pemalang Ngangeni dan Desa Wisata digital."
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com