Mataram,Beritasatu.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat banyak masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terdampak secara ekonomi.
Untuk merespon imbas tersebut, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah meluncurkan Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Gotong Royong PPKM NTB untuk membantu warga dan PKL yang terdampak PPKM Level 4 Tahap kedua di Mataram, Jumat (6/8/2021).
"Ide awal ini ketika kami mengunjungi beberapa pedagang kecil, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat dibeberapa tempat yang mengeluh akibat imbas pemberlakuan PPKM," kata Zulkieflimansyah.
JPS yang diluncurkan dalam bentuk bantuan bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan lain-lain.
Di masa PPKM, bukan hanya sektor kesehatan yang jadi perhatian. Namun sektor ekonomi juga penting. Banyak masyarakat yang mengeluh terutama pedagang kecil akibat omzetnya turun. Begitu pun UMKM yang geliatnya mulai redup.
Oleh sebab itu, apa yang bisa diperbuat dan berikan kepada masyarakat baik itu pedagang maupun UMKM segera dilakukan, demi membantu dan meringankan beban dimasa pandemi dan PPKM.
"Dari pada kita mengutuk kegelapan, lebih baik kita menyalakan sesuatu, untuk meringankan apa yang kita rasakan tadi," ungkap mantan ketua BEM UI.
Ancaman Covid-19 ini begitu nyata. Semua peduli dengan dampak pandemi ini. Bahkan Presiden Jokowi sangat konsen terhadap UMKM maupun pedagang kecil.
Namun untuk melindungi masyarakatnya, PPKM ini harus dilakukan. Tidak bisa dihindari keadaan dan kondisi saat ini.
JPS Gotong Royong PPKM NTB , kata dia, di dalamnya ada beras, ikan teri, kopi dan lain-lain yang berasal dari produk lokal. "Ada opportunity di saat yang bersamaan, untuk menggerakan sektor-sektor UKMK lokal kita,"ucapnya.
Jadi keberpihakan terhadap produk lokal harus didesain dan dipaksaan. Karena tidak mungkin bisa bersaing dengan produk luar. Sehingga ada cost of learning atau biaya pembelajaran untuk dimasukan di produk UMKM ini.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com