Jakarta, Beritasatu.com - Masjid Istiqlal dan Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga Katedral Jakarta bergandengan tangan memberikan bantuan sosial bagi warga sekitar yang terdampak pandemi Covid-19.
Kolaborasi dua rumah ibadah ini menitikberatkan bahwa agama yang berbeda secara teologis dan konsepsi Ketuhanan pun bertemu pada satu titik, yaitu nilai-nilai kemanusiaan.
Titik temu ini berangkat dari satu pemahaman bahwa keberadaan rumah ibadah yang menduduki fungsi sentral dan strategis perlu dioptimalkan penggunaannya, baik dari segi fisik maupun kegiatan pemakmuran bagi umat.
Didukung penuh Badan Urusan Logistik (Bulog), acara ini diselenggarakan di pelataran Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Jumat (13/8/2021).
Hadir dalam acara tersebut Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar; Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (HAK KWI), Romo Agustinus Heri Wibowo, Pr; Pastor Rekan Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga Katedral Jakarta, Romo Bernardus Christian Triyudo Prastowo, SJ; dan Corporate Secretary Bulog, Awaludin Iqbal.
Hadir pula perwakilan dari berbagai organisasi lintas agama, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Indonesian Islamic Youth Economic Forum (Isyef), Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal (ARMI), dan BSI Muda.
Dalam sambutannya, Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasi kepada HMI atas inisiatif organisasi ini dalam menggandeng tokoh-tokoh lintas agama untuk agenda kemanusiaan.
“Apa yang kita saksikan pada hari ini, teman-teman menghadap ke Katedral di samping Masjid Istiqlal, itulah lambang keindonesiaan yang sangat hidup. Sesulit apa pun jalan yang kita hadapi saat ini, ini adalah kekayaan batin yang dimiliki anak bangsa dalam berbagi. Kita tidak boleh sendiri-sendiri dalam mengurus umat dan bangsa. Harus ada sinergi, karena di mana ada sinergi, di situ ada berkah,” ungkapnya.
Semangat Sama
Dengan semangat yang sama, Romo Agustinus Heri Wibowo, Pr mengatakan, momen seperti ini menunjukkan universalitas serta persaudaraan lintas iman dan lintas kepercayaan yang terwujud dengan harmonis di Indonesia.
“Kiranya inisiasi dari dari kawan-kawan siang ini bisa menjadi inspirasi dan menular kepada orang muda di segala penjuru sehingga nama Tuhan makin dipermuliakan dan kemanusiaan makin diangkat dan dipulihkan,” katanya.
Saat memberikan laporan pertanggungjawaban, Ketua Panitia Gerakan Bantu Rakyat dari Rumah Ibadah Firman Kurniawan Said menyampaikan, sudah bukan waktunya lagi berselisih antarumat beragama.
“Sebaliknya, kami hadir bersama PMKRI dan teman-teman lainnya untuk mengedepankan semangat persatuan di tengah perbedaan. Kami berharap, Gerakan Bantu Rakyat dari Rumah Ibadah dapat benar-benar menjadikan rumah ibadah sebagai episentrum untuk membangun kekuatan untuk bantu rakyat yg terdampak Covid-19,” katanya.
Penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan peran rumah ibadah untuk masyarakat dapat makin dirasakan secara luas dan inklusif lagi. Seperti semangat yang diusung sejak awal cetusan ide ini, kolaborasi antarrumah ibadah dalam membantu warga sekitar juga diharapkan menegaskan napas persatuan dan kerukunan antarumat beragama yang terwujud dalam aksi konkret bagi umat.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com