Washington, Beritasatu.com- Bank Dunia telah menghentikan pendanaan untuk proyek-proyek di Afghanistan setelah Taliban menguasai negara itu. Seperti dilaporkan BBC, Rabu (25/8/2021), pernyataan Bank Dunia mengutip kekhawatiran tentang bagaimana pengambilalihan Taliban akan memengaruhi "prospek pembangunan negara, terutama bagi perempuan".
Langkah Bank Dunia itu dilakukan hanya beberapa hari setelah Dana Moneter Internasional (IMF) menangguhkan pembayaran ke Afghanistan. Pemerintahan Biden juga telah membekukan aset bank sentral Afghanistan yang disimpan di Amerika Serikat (AS).
“Kami telah menghentikan pencairan dana dalam operasi kami di Afghanistan dan kami memantau dan menilai situasi dengan cermat sesuai dengan kebijakan dan prosedur internal kami,” kata juru bicara Bank Dunia kepada BBC.
Sejak 2002, lembaga keuangan yang berbasis di Washington telah memberikan komitmen lebih dari US$ 5,3 miliar (Rp 76,2 triliun) untuk proyek-proyek rekonstruksi dan pembangunan di Afghanistan.
"Kami akan terus berkonsultasi secara erat dengan komunitas internasional dan mitra pembangunan. Bersama dengan mitra kami, kami mencari cara agar kami dapat tetap terlibat untuk mempertahankan hasil pembangunan yang diperoleh dengan susah payah dan terus mendukung rakyat Afghanistan,” ujarnya.
Pada Jumat, Bank Dunia menyatakan kepada staf bahwa tim yang berbasis di Kabul dan keluarga dekat mereka telah dievakuasi dengan aman dari Afghanistan ke Pakistan.
Keputusan Bank Dunia untuk menangguhkan pembayaran ke Afghanistan adalah keputusan yang tepatmembuktikan pukulan keuangan untuk pemerintah baru negara itu.
Pekan lalu, IMF mengumumkan bahwa Afghanistan tidak akan lagi dapat mengakses sumber daya pemberi pinjaman global.
Seorang juru bicara IMF mengatakan itu karena "kurangnya kejelasan dalam masyarakat internasional" atas pengakuan pemerintah di Afghanistan.
Sekitar US$ 440 juta (Rp 6,32 triliun) cadangan moneter baru telah ditetapkan untuk tersedia bagi negara itu mulai 23 Agustus.
Pada hari-hari setelah Taliban menguasai Kabul, Gedung Putih menyatakan aset apa pun yang dimiliki bank sentral Afghanistan di AS tidak akan diberikan kepada Taliban.
Da Afghanistan Bank memiliki cadangan sekitar US$ 9 miliar (Rp 129 triliun), yang sebagian besar disimpan di AS.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com