Jakarta, Beritasatu.com - Perguruan tinggi swasta menyatakan kesiapannya menjalankan perkuliahan/pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Salah satunya adalah Binus University yang sudah menyiapkan segala persyaratan termasuk sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) yang diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri terkait pembukaan sekolah tatap muka dan surat edaran (SE) Dirjen Perdidikan Tinggi, Kemdikbudristek.
"Binus University sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas, karena kami sejak lama telah menerapkan sistem pembelajaran multi-channel learning, di mana channel pembelajaran tatap muka merupakan salah satu dari bagian pembelajaran yang lain," kata Rektor Binus University Prof Harjanto Prabowo kepada Beritasatu.com, Senin (13/9/2021).
Menurutnya ketika PTM terbatas diterapkan dalam situasi pandemi saat ini, sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, karena merupakan kombinasi antara tatap muka terbatas dan juga penggunaan media elektronik lainnya seperti online, learning management system, dan sebagainya.
Harjanto Prabowo menjelaskan moda pembelajaran yang diterapkan secara blended learning atau campuran yakni dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).
Diakui BinusMaya merupakan LMS yang dikembangkan Binus dan sekarang sudah versi BinusMaya 7 yang di dalamnya dapat digunakan untuk interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa lain, mahasiswa dengan dosen, dan mahasiswa dengan pihak lain untuk mata kuliah tertentu. Untuk praktikum juga dijalankan dengan PTM terbatas, mahasiswa yang sedang berada di lab juga dapat terhubung secara paralel dengan mahasiswa yang tidak berada di kampus.
"Dengan adanya kesempatan perkuliahan tatap muka terbatas, Binus sudah menyiapkan langkah dimulai dari persiapan mahasiswa sebelum masuk ke kampus, ketika melaksanakan aktivitas di kampus/perkuliahan, dan ketika meninggalkan kampus. Semuanya telah disiapkan bahkan didukung dengan aplikasi yang dikembangkan oleh Binus University sendiri, yang dapat memberikan informasi eligibilitas tiap mahasiswa yang hadir di kampus, sudah divaksin, ada izin dari orangtua, mengisi health declaration, dan memang ada jadwal kuliah pada hari tersebut," ungkap rektor Binus University.
Binus saat ini sudah memiliki Satgas Covid-19 untuk organisasi. Dengan adanya PTM terbatas, pihaknya melengkapi dengan petugas khusus untuk kepentingan mahasiswa. Binus juga sudah menyiapkan ruang evakuasi dan melakukan kerjasama dengan beberapa rumah sakit dan klinik untuk antisipasi pada kondisi tertentu.
Terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) dan pengawasannya, Harjanto mengungkapkan ketentuan awal yang menjadi landasan untuk mengikuti perkuliahan tatap muka terbatas adalah mahasiswa sudah divaksin dan dalam kondisi sehat (sudah mengisi health declaration). Binus yang juga sebagai sentra vaksin, menyediakan layanan vaksin kepada mahasiswa.
"Selain itu, pada saat pelaksanaan perkuliahan, secara bertahap akan dilakukan random tracing dengan melakukan tes antigen kepada mahasiswa dan dosen yang ada di dalam kampus," jelasnya .
Ketentuan penting lainnya, mahasiswa yang akan hadir di kampus harus sudah mendapatkan izin dari orangtua, dan penerapan protokol kesehatan seperti menggunakan double masker. Penerapan protokol PTM ini akan terus dimonitor dan dikembangkan.
"Yang terpenting adalah kita memberikan kesadaran kepada mahasiswa dan dosen pentingnya menjaga protokol kesehatan bersama untuk mendukung dan menciptakan suasana perkuliahan dengan baik, mahasiswa tenang dan mengikuti perkuliahan dengan gembira," tutup Harjanto Prabowo.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com