Kupang - Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) diharapkan bisa menopang keberhasilan pembangunan pertanian, peternakan, dan perikanan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu bisa dilakukan dengan mengoptimalkan kolaborasi bersama almamater dan seluruh jajaran IPB, jaringan alumni dari berbagai profesi, dan para pihak terkait lainnya.
Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Alumni (HA) IPB Fathan Kamil dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/9/2021) yang merujuk pada diskusi terkait “Peluang dan Tantangan Industri Jatung di NTT”.
Diskusi digelar dalam rangka pengukuhan DPD HA IPB yang dipandu Sekjen Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Heri Soba, dan menghadirkan Const Joel Tukan (Founder NTT Cerdas), Audy Joinaldi (Ketua Alumni Fakultas Peternakan IPB yang juga Wagub Sumatera Barat), Midzon Johannis dan Fauzi Tubat mewakili Syngenta Indonesia. Sedangkan Sekretaris Dewan Jagung Nasional Maxdeyul Sola juga hadir memberikan tanggapan dalam diskusi tersebut.
Menurut Fathan potensi alumni IPB dari berbagai profesi sangat bisa dioptimalkan untuk kesuksesan program pemerintah dari tingkat nasional hingga daerah.
Di tingkat daerah, seperti NTT, alumni IPB bisa mendorong suksesnya pembangunan pertanian, peternakan, dan perikanan. Hal itu bisa dilakukan dengan memperkuat jejaring komunikasi dan koordinasi sehingga ragam profesi dan bidang karya alumni IPB bisa disenergikan.
“Perlahan tapi pasti, konsolidasi alumni IPB ini diperkuat, bahkan hingga tingkat internasional. Kontribusi alumni IPB dari berbagai profesi bisa dioptimalkan melalui HA IPB hingga ke tingkat daerah, termasuk NTT,” ujar Fathan.
Ketua DPD HA IPB NTT Petrus M Bulu mengatakan pihaknya terus meningkatkan konsolidasi dan memperkuat jejaring agar NTT mandiri dalam pakan ternak bisa tercapai.
Sekalipun tersebar di berbagai bidang profesi, alumni IPB bisa menjadi fasilitator agar berbagai program di daerah bisa berhasil.
Ditambahkan pada April lalu, DPD HA-IPB NTT menyalurkan bantuan bagi korban bencana ke sejumlah wilayah di NTT yang difasilitasi juga oleh DPP HA IPB dan Dewan Guru Besar IPB.
“DPD HA IPB bisa menjadi simpul agar berbagai potensi alumni IPB secara nasional hingga seluruh NTT bisa dioptimalkan. Bahkan tidak saja melalui alumni, DPD dan DPP juga bisa memfasilitasi institusi kampus IPB serta para pelaku usaha,” ujar jebolan Murdoch University, Australia ini.
Sejumlah kegiatan, kata Petrus, khususnya pendidikan dan penelitian dari IPB sudah banyak dilakukan di NTT. Untuk itu, berbagai kajian yang ada perlu diimplementasikan.
Midzon yang juga alumni IPB sangat mendorong agar pengembangan pertanian, terutama jagung di NTT bisa berhasil dengan baik. Jagung merupakan salah satu komoditas yang bisa memenuhi kebutuhan konsumsi sekaligus menopang industri pakan ternak.
“Ini baru satu dari sejumlah komoditas yang bisa dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat NTT,” ujar Midzon.
Hal senada disampaikan Maxdeyul bahwa potensi pertanian lahan kering, khususnya jagung di NTT, sangat besar. Ketersediaan lahan dan pasar sebenarnya sudah ada, tinggal komitmen yang kuat dari semua pihak sehingga bisa diimplementasikan.
“Program-program yang sudah ada perlu diakselerasi lagi. Alumni IPB secara nasional dan khususnya di NTT bisa menjadi solusi untuk NTT, bisa dimulai dari gerakan tanam jagung panen sapi,” jelas Maxdeyul.
Dari laman http://nttprov.go.id disebutkan Tanam Jagung Panen Sapi menjadi salah satu program Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Program ini adalah salah satu program di bidang pertanian lahan kering dan sangat sejalan dengan misi dari Gebernur NTT yakni NTT Bangkit, NTT Sejahtera.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com