Jakarta, Beritasatu.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan pihaknya mengusulkan agar pemilu 2024 tak dilaksanakan di tengah-tengah bulan suci Ramadan.
Hal itu disampaikannya menyusul adanya usulan pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) agar pemilu 2024 digelar pada Mei. Sementara KPU mengusulkan pemilu dilaksanakan pada Februari.
Dijelaskan Jazilul, April 2024 bertepatan dengan Ramadan yang diikuti dengan Idulfitri. Dengan demikian, jika proses pemungutan suara pada bulan Mei, maka tahapan sebelumnya termasuk kampanye, akan terjadi di tengah Ramadan.
"Kami berharap kalau terjadi pileg, tak terjadi di Ramadan proses kampanyenya. Karena akan menodai kemuliaan Ramadan," kata Jazilul, Jumat (8/10/2021).
Selain itu, PKB meminta setiap pihak mempertimbangkan pengalaman Indonesia di dua pemilu terakhir yang marak akan isu SARA. PKB khawatir politik identitas akan menguat jika pemilu digelar dekat dengan Ramadan.
"Kalau Ramadan, politik identitas dan penggunaan simbol agama akan lebih kuat. Halal bihalal harusnya kerukunan, justru jadi 'rasan-rasan' (bahasa jawa: bergosip, red)," katanya.
Walau demikian, Jazilul memastikan PKB akan siap dan solid kapanpun jadwal pemilu yang disepakati.
"Insya Allah PKB akan jadi pemenang," tegasnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com