Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, pihaknya terbuka untuk menjalin komunikasi dengan partai politik manapun untuk nantinya membicarakan kemungkinan berkoalisi menjelang Pileg dan Pilpres 2024. Hal ini lantaran nama-nama yang mencuat saat ini, ataupun partai politik pasti akan melakukan koalisi untuk mengusung capres atau cawapres.
"PKB tetap menjadi parpol terbuka, baik di pileg kita mengajak bersama-sama maju lewat PKB, juga untuk pilpres kami terbuka untuk mendapatkan saran, berkoalisi, untuk membangun agenda dengan partai lain,” kata Gus Jazil, sapaan Jazilul Fawaid dalam keterangannya, Selasa (12/10/2021).
Diakui Gus Jazil, usulan dari seluruh DPW PKB se-Indonesia dan sejumlah kiai menginginkan agar PKB mengusung ketua umum, Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 nanti. Usulan tersebut, kata Gus Jazil akan dibicarkan dengan parpol lainnya yang berkomunikasi dengan PKB.
”Kami tidak menutup diri PKB berkoalisi sampai hari ini. Arahnya ingin sekali dan menjadi keputusan usulan semua DPW bahwa Pak Muhaimin menjadi capres, tetapi itu nanti dibicarakan dengan parpol lain,” tutur Wakil Ketua MPR ini.
Pernyataan Gus Jazil ini menanggapi hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang memotret nama-nama yang potensial untuk dipilih sebagai capres.
Dalam simulasi pilihan semi terbuka, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapatkan dukungan 18,1%, disusul Gubernur Jawa Barat Ganjar Pranowo 15,8%, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 11,1%. Sementara Menparekraf Sandiaga Uno mendapatkan 4,8%, dan nama-nama lain di bawah 4%. Ada 16,3% yang tidak menjawab atau tidak tahu.
Gus Jazil menilai hal yang wajar jika elektabilitas Prabowo saat ini masih yang tertinggi, meskipun cenderung mengalami tren penurunan dari sebelumnya pada Maret 2020 sebesar 19,5%, turun menjadi 18,1% pada September 2021.
”2024 itu semua capres pasti wajah baru, tidak ada incumbent. Seandainya ada yang ikut lagi, itu orang yang berulang kali ikut, Pak Prabowo. Selebihnya belum pernah mencalonkan. Maklum saja Prabowo tertinggi tingkat popularitasnya karena sudah dua kali nyalon presiden,” katanya.
Dikatakan, Pemilu 2024 adalah rezim pemilu serentak. Dengan demikian, semua partai pasti berkeinginan untuk mengusung calon presiden atau calon wakil presiden. Sejauh ini, selain Prabowo, nama-nama ketua umum parpol lain belum ada yang menonjol sebagai capres.
Sebut saja nama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Golkar (Airlangga Hartarto), Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), PKB (Muhaimin Iskandar), PAN (Zulkifli Hasan), PKS (Ahmad Syaikhu), dan PPP (Suharso Monoarfa).
Atas kondisi itu, Gus Jazil menilai dalam 2,5 tahun ke depan akan terjadi banyak dinamika politik yang bakal berpengaruh terhadap elektabilitas calon maupun parpol. Untuk itu, Gus Jazil mengaku tak mempersoalkan elektabilitas Gus Muhaimin yang saat ini belum terlalu menonjol
”Saat ini ketum parpol yang sudah sangat serius berkampanye baru Airlangga. Pak Muhaimin pun belum terlalu serius. Kalau nanti kami sudah dapat instruksi yang serius, ya kita serius,” tuturnya.
.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com