Putrajaya, Beritasatu.com - Malaysia membantah komentar yang dibuat oleh seorang menteri Israel yang mengklaim, negara Asia Tenggara tersebut dapat bergabung dengan Kesepakatan Abraham (Abraham Accords) dan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Saifuddin Abdullah mengatakan pada Rabu (20/10/2021), bahwa Malaysia berdiri dengan komitmen yang teguh dalam mendukung Palestina dan perjuangan melawan pendudukan Israel.
Dia menambahkan, Malaysia akan terus aktif mengejar agenda Palestina secara bilateral dan di berbagai platform regional dan internasional.
“Dukungan berkelanjutan Malaysia untuk perjuangan Palestina juga merupakan pengakuan atas aspirasi generasi baru pejuang dan aktivis Palestina,” tambahnya.
Menurut laporan media, Menteri Kerja Sama Regional Israel Issawi Frej mengatakan selama wawancara dengan situs Emirati Erem News pada hari Senin bahwa Oman, Tunisia, Qatar dan Malaysia mungkin bergabung dengan Kesepakatan Abraham.
Pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump memprakarsai Kesepakatan Abraham 2020, yang melihat beberapa negara Arab, UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
Saifuddin mengatakan Malaysia akan terus memberikan dukungan politik dan moral, serta bantuan kemanusiaan, kepada rakyat Palestina
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: CNA