Jakarta, Beritasatu.com - Masyarakat diimbau agar menjaga kecukupan hidrasi pada masa pandemi Covid-19. Hal tersebut menjadi salah satu topik yang dibahas pada "IHWG Webinar Week 2021" dengan tema 'Hydration During New Era of Pandemic' pada 21 dan 28 Oktober 2021.
Webinar tersebut merupakan bentuk perhatian terhadap pentingnya menjaga kecukupan hidrasi terutama pada masa pandemi, yang diselenggarakan oleh Indonesian Hydration Working Group – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IHWG – FKUI) dengan menggandeng Danone-Aqua.
Sesi webinar ini mengundang berbagai pakar di bidang hidrasi, gizi, penyakit dalam, kesehatan ibu hamil dan menyusui, kedokteran olah raga dan kesehatan masyarakat.
Topik yang dibahas secara spesifik seputar topik pentingnya kecukupan hidrasi pada saat beraktivitas fisik dan bekerja bagi pekerja, ibu hamil dan menyusui di masa pandemi, serta pentingnya kualitas air minum untuk mendukung kesehatan jangka panjang.
Pada kesempatan tersebut, Ketua IHWG FKUI, Dr. dr. Diana Sunardi, MGizi, SpGK, mengatakan dengan webminar tersebut pihaknya dapat berbagi fakta dan informasi terbaru mengenai hidrasi dan kesehatan kepada para praktisi kesehatan dan masyarakat secara luas yang semakin relevan pada kondisi pandemi seperti saat ini.
"Program edukasi baik melalui webinar, workshop,dan program edukasi lainnya, serta pembuatan material edukasi yang secara berkala dilakukan IHWG adalah upaya untuk peningkatan pengetahuan dan mendukung perubahan perilaku hidrasi sehat yang lebih baik. Kesempatan ini juga sekaligus merayakan 9 tahun terbentuknya IHWG," ujar Diana melalui keterangan, Jumat (29/10/2021).
Air kata dia merupakan salah satu zat gizi yang harus dipenuhi kebutuhannya agar tubuh dapat berfungsi secara optimal. Cairan merupakan komponen penyusun tubuh yang kandungannya mencapai 70% dari komposisi tubuh, sehingga kekurangan 2% cairan dapat memberikan efek jangka pendek seperti penurunan konsentrasi, fokus, daya ingat sesaat dan bahkan bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif.
Sedangkan dalam jangka panjang, kurangnya konsumsi cairan dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal seperti batu ginjal dan infeksi saluran kemih. Informasi ini belum cukup baik diketahui masyarakat, karena mayoritas masyarakat memahami bahwa manfaat air mineral hanya untuk menghilangkan rasa haus saja,
Pada masa pandemi seperti saat ini dimana terjadi perubahan pola dalam bekerja, yang mengharuskan para perkerja untuk bekerja dari rumah atau jika bekerja di kantor harus menggunakan alat pelindung diri seperti masker, pelindung wajah dan lain lain yang dapat menyebabkan berkurangnya asupan air minum dan meningkatkan risiko dehidrasi yang akan berdampak juga pada kualitas kerja.
Hasil survei IHWG menyatakan bahwa 53,7% pekerja belum memenuhi kebutuhan minum hariannya, 76,1% pekerja merasa pekerjaannya berisiko menyebabkan kurang cairan, 15,5% pekerja jarang atau bahkan tidak pernah menyiapkan air minum selama bekerja di rumah, 19,1% pekerja jarang atau bahkan tidak pernah menyiapkan air minum di meja kantor.
Hidrasi sehat juga penting pada ibu hamil dan menyusui, Namun faktanya 2 dari 5 ibu hamil dan 1 dari 2 ibu menyusui di Indonesia tercatat belum tercukupi kebutuhan minum hariannya.
Padahal di masa tersebut justru kebutuhan cairan bagi ibu akan semakin meningkat untuk menunjang masa kehamilan yang sehat serta kualitas dan kuantitas ASI.
Nutrition & Science Director Danone-AQUA, dr. Tria Rosemiarti, sebagai mitra pendukung kebiasaan minum yang baik dan gaya hidup sehat, juga turut menjelaskan untuk menjaga kecukupan hidrasi dan memastikan kuantitas asupan air harian, biasakan untuk selalu menyediakan air di setiap aktivitas baik di rumah, tempat kerja, ataupun di perjalanan.
Selain itu ia memberikan tips untuk membiasakan meminum setidaknya satu gelas air setelah bangun dan sebelum tidur. Perhatikan juga saat-saat di mana tubuh membutuhkan air lebih banyak serta jangan menunggu haus untuk minum untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Selain kuantitas air minum, penting juga memperhatikan kualitas air yang di konsumsi.
"Air minum yang baik tentunya memiliki kriteria tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak mengandung zat-zat berbahaya. Hal yang perlu diingat juga kita harus memastikan sumber air nya berkualitas dan terlindungi dan telah sesuai dengan standar serta regulasi yang telah ditetapkan oleh BPOM dan pemerintah,” tutup Tria Rosemiarti.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com